Menhan Jerman Mundur usai Responsnya soal Invasi Rusia ke Ukraina Dikritik

17 Januari 2023 9:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht menyampaikan pernyataan di pangkalan angkatan laut Warnemuende di atas korvet "Oldenburg" di Warnemuende. Foto: Bernd Wustneck / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht menyampaikan pernyataan di pangkalan angkatan laut Warnemuende di atas korvet "Oldenburg" di Warnemuende. Foto: Bernd Wustneck / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht, mengundurkan diri, Senin (16/1). Lambrecht mundur usai mendapat kritik keras selama setahun belakangan atas tanggapannya soal perang Rusia-Ukraina dan lambatnya pembangunan militer Jerman.
ADVERTISEMENT
Kepergiannya mungkin akan dilihat sebagai pukulan terhadap reputasi Kanselir Jerman, Olaf Scholz. Sebab, Scholz sudah beberapa kali membela Lambrecht yang berasal dari partai yang sama, Partai Sosial Demokrat.
"Media fokus pada saya sebagai pribadi selama berbulan-bulan, hampir tidak memungkinkan pelaporan dan diskusi objektif tentang prajurit, angkatan bersenjata Jerman, dan keputusan kebijakan keamanan untuk kepentingan warga Jerman," tulis pernyataan Lambrecht, dikutip dari The New York Times, Selasa (17/1).
Kanselir Jerman Olaf Scholz menghadiri pertemuan denganPresiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, Senin (15/2/2022). Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Sejak menduduki jabatannya pada tahun lalu, Lambrecht telah mendapatkan banyak kritik karena dinilai tidak memiliki pengalaman di dunia militer. Para pemimpin oposisi juga menuduhnya kurang tertarik memimpin Kementerian Pertahanan. Harian terlaris Jerman, Bild, bahkan menuding Lambrecht tidak bisa menyebutkan nama jajaran militer Jerman.
ADVERTISEMENT
Lambrecht mulai menghadapi cemoohan publik pada awal invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Saat negaranya tengah memperdebatkan pengiriman senjata pada hari-hari awal invasi, Lambrecht malah menyerukan pengiriman 5.000 helm bagi Ukraina.
Sejak saat itu, Lambrecht berulang kali mendapatkan kritik lantaran lamban mengirimkan senjata untuk Kiev. Padahal, ada kemungkinan besar bahwa Lambrecht hanya menjalankan kebijakan Scholz.
Presiden Prancis Emmanuel Macron berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) diapit oleh Perdana Menteri Italia Mario Draghi (kiri) dan Kanselir Jerman Olaf Scholz (kanan) di Istana Mariinsky, di Kyiv, pada 16 Juni 2022. Foto: SERGEI SUPINSKY/AFP
Kritik ini kembali meningkat ketika Lambrecht dilaporkan menggunakan helikopter pemerintah untuk membawa putranya berlibur.
Partai-partai oposisi juga menyalahkan Lambrecht atas kelambanan peluncuran dana pertahanan senilai EURO 100 miliar (Rp 1,6 kuadriliun). Dana tersebut merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk meningkatkan militernya secara signifikan.
Jerman mengambil langkah ini sebagai tanggapan atas perang di Ukraina. Pasalnya, Jerman hanya memiliki persediaan amunisi yang terbatas.
ADVERTISEMENT
Kesalahan terakhirnya yang fatal dilakukan Lambrecht adalah video yang ia unggah di akun Instagram pribadinya di malam tahun baru. Rekaman itu menunjukkan Lambrecht yang sedang membahas perang di Ukraina dengan latar kembang api yang riuh di Berlin.
Demonstran membawa poster saat menggelar aksi protes "mati" digelar di luar gedung Reichstag, Berlin, Jerman, Rabu (6/4/2022). Foto: Christian Mang/Reuters
Para kritikus menyebut tindakannya tidak senonoh.
Kemhan pun menjauhkan diri dari video tersebut, menggambarkannya sebagai pernyataan pribadi Lambrecht.
Setelah pengunduran dirinya, Scholz mengaku sudah memiliki pengganti Lambrecht. Namun, dia belum mengungkap orang itu.
Dalam sebuah pernyataan, Lambrecht berharap pengunduran dirinya akan mengembalikan fokus publik ke tempatnya semula.
"Pekerjaan berharga para prajurit dan banyak orang yang termotivasi di area operasi harus berada di latar depan," jelas Lambrecht.