Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menhan: Panglima TNI Sudah Ditegur Presiden Jokowi
2 Oktober 2017 17:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Istana Negara. Keduanya membahas kegaduhan yang sempat muncul belakangan ini terkait polemik 5.000 senjata.
ADVERTISEMENT
Menurut Ryamizard, Presiden Jokowi juga sudah memanggil Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk meredam kegaduhan ini.
"Saya rasa sudah (Jokowi tegur Gatot). Kan beliau dipanggil, Menko Polhukam dipanggil. Saya enggak. Pastilah ada dikasih tahulah, saya juga sering juga dikasih tahu. Enggak ada masalah," kata Ryamizard menjawab pertanyaan apakah Jokowi sudah menegur Gatot, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/10).
Ryamizard mengatakan, Jokowi berpesan agar tidak ada lagi kegaduhan-kegaduhan serupa di Kabinet Kerja. Apalagi jika kegaduhan tersebut bermuatan politis.
"Ya damai enggak ada gaduh. Kalau di luar orang politik segala macam maklumlah. Tapi di dalam lingkaran kabinet enggak boleh," tuturnya.
Saat ini polemik 5.000 senjata dianggap sudah selesai. Menurut Menko Polhukam Wiranto, isu yang dimaksud Gatot adalah pembelian 500 senjata untuk sekolah intelijen BIN.
ADVERTISEMENT
Kemenhan, Kemenko Polhukam, Mabes Polri, maupun Istana sudah mengklarifikasi bahwa polemik itu sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang lagi.
Namun, kemudian muncul kabar soal impor senjata berat oleh Brimob dari Bulgaria yang terdiri dari 280 pelontar granat dan lebih dari 5.000 amunisinya.