Menhan Pimpin Rapim Virtual: Lapor Prabowo-Ingin Anggaran Naik Jadi 1,5%

16 Januari 2025 17:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto melantik Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional dan Donny Ermawan Sekretaris Dewan Pertahanan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2024). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto melantik Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional dan Donny Ermawan Sekretaris Dewan Pertahanan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2024). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin memimpin rapim Kemhan. Ada banyak hal yang dibahas dalam rapim ini, mulai dari anggaran, peningkatan alutsista hingga optimalisasi industri pertahanan.
ADVERTISEMENT
Kepala Biro Informasi Pertahanan Setjen Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega F. Wenas Inkiriwang mengatakan, sebelum memulai rapim, Sjafrie melaporkan kesiapan rapim kepada Presiden Prabowo Subianto lewat sambungan telepon.
"Sebelum dilaksanakan apa dan bagaimana, Pak Menteri tadi berkomunikasi melalui telepon dengan Bapak Presiden, dan tentunya arahan beliau untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan yang sudah dilakukan, khususnya terkait dengan modernisasi dan pembangunan postur, dan bahkan ada beberapa poin juga terkait dengan revitalisasi organisasi," kata Frega kepada wartawan di Gedung Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (16/1).
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin beserta jajarannya membahas rencana penguatan alat utama sistem senjata (alutsista) dalam Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan yang digelar secara daring, Kamis (16/1/2025). Foto: Walda Marison/ANTARA
Rapim Kemhan ini digelar berbeda. Rapat digelar juga secara virtual dari satuan masing-masing. Ini sesuai dengan arahan Prabowo untuk menghemat anggaran.
Hadir Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal Tony Harjono.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang dibahas dalam rapim, yakni upaya untuk meningkatkan anggaran pertahanan. Saat ini, anggaran pertahanan ada di angka 0,8% dari APBN.
"Ini diproyeksikan bisa di atas 1 persen, bahkan sampai 1,5%. Tentunya secara bertahap dan komprehensif, dan juga terkait dengan pembangunan kapasitas intelektual, menciptakan program-program muda yang andal dan yang cerdas untuk kaderisasi pemerintah ini di masa depan," jelas Frega.
Alutsista juga tak luput dari pembahasan dalam rapim. Setiap matra tentu punya kebutuhan yang berbeda.
"Alutsista di operasi yang dilakukan di Papua untuk Angkatan Darat. Kemudian untuk yang di Angkatan Laut ini tentunya juga terkait mendukung pertahanan pantai karena kita sebagai negara puluhan. Diproyeksikan untuk memperkuat kapal-kapal perang kita, fregat, kemudian juga tentunya kapal selam, dan censoring termasuk juga dengan misil, kemudian peluru," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Termasuk di Angkatan Udara kita juga untuk menguatkan air power kita, pesawat-pesawat baik pesawat angkut, kemudian juga pesawat tempur, pesawat counter-insurgency, tentunya censoring, dan terkait juga dengan masalah alutsista cyber, itu yang sempat dibahas," imbuh dia.
Sejumlah prajurit TNI mengikuti Apel Gelar Pengamanan VVIP dalam rangka pelantikan presiden dan wakil presiden di Monas, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Tak cuma hard power, soft skill juga jadi perhatian agar terbangun pasukan yang andal. Ini juga jadi perhatian dalam Rapim, terlebih ada ancaman baru di dunia siber yang harus diantisipasi.
"Tentunya ini untuk membangun sektor pertahanan yang bukan hanya kita dalam arti fisik, hard power-nya, tapi juga soft power. Makanya tadi di akhir pengarahan beliau salah satunya adalah bagaimana membangun human capital. Jadi bukan saat ini saja, tapi untuk menyiapkan yang masa depan," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Di level-level perwira pertama, level-level mayor, perwira menengah, sehingga mereka juga punya kapasitas intelektual, punya pengalaman empiris yang memang andal, tugas operasi, dilengkapi dengan pengetahuan," ucap dia.