Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dijadwalkan akan segera menggelar kunjungan kerja ke Filipina. Namun, menurut Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono, belum bisa dipastikan kapan Prabowo akan berangkat.
ADVERTISEMENT
"Nanti juga Pak Menteri juga akan ada rencana kunjungan ke Filipina dalam waktu dekat. Waktunya belum tahu, tapi dalam waktu dekat," kata Trenggono di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa (5/11).
Namun, Trenggono belum bisa menjelaskan lebih lanjut soal kemungkinan Prabowo bertemu dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Yang jelas, kata Wahyu, Filipina dan beberapa negara Timur Tengah tertarik untuk membeli salah satu alutsista produksi PT Pindad.
"Kayak Filipina mau beli salah satu produk Pindad, itu kan juga panser kalau tidak salah, kedua kaya Middle east tapi saya dalam hal itu perlu juga kita lihat sejauh mana," ucap Trenggono.
Trenggono menyebut, karena banyaknya permintaan, Kemhan akan mengembangkan produksi industri alutsista dalam negeri. Kemhan ingin, industri pertahanan dalam negeri bisa disegani oleh negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin mengembangkan industri pertahanan nasional supaya kita bisa berperan dan berbicara di kawasan, apalagi kita negara kepulauan, jadi tidak hanya Pindad, tapi juga seperti PT PAL," pungkasnya.
Selain mengagendakan kunjungan ke Filipina, sebelumnya Prabowo juga sudah bertemu sejumlah duta besar negara sahabat untuk membicarakan sejumlah hal, termasuk masalah alutsista. Beberapa duta besar tersebut antara lain Dubes Korsel Kim Changbeon, Dubes Rusia Lyudmila Georgieva Vorobieva, dan Dubes Jordania Abdullah Sulimam Abu Rohman.