Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menhan Rusia Akhirnya Muncul Usai Pemberontakan Tentara Bayaran Wagner
26 Juni 2023 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Tiga hari setelah pemberontakan gagal tentara bayaran Wagner Group , Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu untuk pertama kalinya kembali muncul di hadapan publik.
ADVERTISEMENT
Adapun Shoigu merupakan sosok utama yang dijadikan bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, sebagai sasaran kritik. Ia juga pemicu utama pemberontakan meletus sejak awal.
Dikutip dari TASS, Kementerian Pertahanan Rusia dalam keterangannya mengatakan, Shoigu telah menginspeksi pos komando sebuah unit pasukan Rusia yang berada di garis terdepan bagian barat, Battlegroup West, pada Senin (26/6).
"Saat berada di zona operasi militer khusus, Menteri Pertahanan Rusia Jenderal Angkatan Darat Sergei Shoigu menginspeksi pos komando depan sebuah unit di Battlegroup West," bunyi pernyataan itu.
Namun, tidak disebutkan secara rinci wilayah Ukraina bagian mana pos komando tersebut berada.
Selama inspeksi, Shoigu tampak mendengarkan laporan dari Komandan Battlegroup West, Kolonel Jenderal Yevgeny Nikiforov, mengenai kondisi terkini di medan perang — termasuk pergerakan pasukan Ukraina dan upaya pasukan Rusia melaksanakan tugasnya.
Selain itu, Shoigu juga tampak menyimak presentasi soal situasi militer di medan perang, mempelajari peta, serta berkendara dengan helikopter untuk memeriksa posisi pasukan Rusia.
ADVERTISEMENT
Pada gilirannya, Nikiforov kepada Shoigu melaporkan tentang kemampuan bertempur resimen cadangan — yang saat ini sedang dibentuk untuk kemudian berperang bersama Battlegroup West.
Shoigu lalu menyoroti efisiensi upaya untuk mengungkap dan menghantam peralatan serta personel militer Ukraina di sepanjang arah taktis di area yang dipertanggungjawabkan oleh Battlegroup West.
"Shoigu memerintahkan komandan dan perwira senior Battlegroup West untuk terus melakukan pengintaian intensif guna mengungkap rencana musuh dan menggagalkannya saat mereka mendekati garis pertempuran," ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Shoigu yang merupakan orang kepercayaan Presiden Vladimir Putin ini kemudian menekankan pada upaya memastikan dukungan yang komprehensif, agar tercipta kondisi aman untuk menempatkan para personelnya.
Adapun imbauan tersebut muncul usai Shoigu menerima kritik besar-besaran dari Prigozhin atas perencanaannya buruk dalam menempatkan pasukan Rusia di garis terdepan.
ADVERTISEMENT
Imbas dari perencanaan militer yang buruk itulah, menurut Prigozhin, para pasukannya seakan-akan dibiarkan 'mati sia-sia'. Amarahnya membara akibat perlakuan dari pemerintah Rusia ini.
"Shoigu membunuh ribuan tentara Rusia yang paling siap tempur pada hari-hari pertama perang," ujar Prigozhin, seperti dikutip dari The Moscow Times.
"Para bajingan yang sakit jiwa itu memutuskan, 'Tak apa, kami akan melemparkan beberapa ribu orang Rusia sebagai 'umpan meriam'. Mereka akan mati di bawah tembakan artileri, tetapi kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan'," lanjutnya.