Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menhan Tanggapi Usul TNI Turun Gunung Berantas Judol: Tidak di Garis Depan
25 November 2024 17:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mendapatkan saran agar TNI juga turun gunung untuk memberantas judi online. Saran itu disampaikan anggota dewan saat rapat b ersama antara TNI dan Komisi 1, di DPR RI, Senin (25/11).
ADVERTISEMENT
Tapi sang Menhan menyebut, TNI tak akan turun gelanggang membasmi judi online.
“Jadi jangan disalahartikan TNI seolah-olah akan tampil untuk memberantas judi online. Tapi yang pastinya adalah moril kita mendukung untuk pemberantasan judi online,” tuturnya di gedung Parlemen, Jakarta pada Senin (25/11).
“Itu yang saya sampaikan dan juga dilaksanakan oleh panglima TNI,” tambahnya.
Sjafrie menjelaskan fungsi TNI sebagai alat pertahanan negara, bukan sebagai penegak hukum. Mereka juga hanya menjalankan tugas berdasar keputusan politik dan pemerintah.
“Saya luruskan begini. Bahwa TNI itu kan alat pertahanan negara. Jadi politik negara itu harus juga dipahami oleh TNI dan tentunya juga TNI dalam menjalankan tugasnya juga berdasarkan keputusan politik dari pemerintah,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Tapi, bukan berarti TNI diam saja dalam persoalan judi online ini. Mereka akan memberi dukungan dan support bagi penegak hukum untuk merampungkan masalah judi online yang akut.
“Apa yang diteruskan, dilanjutkan oleh TNI dalam rangka mendukung pemberantasan judi online itu itu tidak berada di garis depan, tapi support memberi dukungan kepada law enforcement,” ujarnya.
Adapun yang memberikan usulan TNI turun gunung memberantas judol adalah anggota Komisi I dari PKS Sukamta.
“Sebagian orang mengatakan aktor-aktor internasional sudah masuk menyusup ke aparat. Saya tidak tahu faktanya tetapi saya yakin yang bisa mengatasi itu hanya TNI,” ucapnya di dalam rapat.
Sukamta berpendapat, bila TNI serius menangani kasus judol, maka akan mudah untuk “menggulungnya”.
ADVERTISEMENT
“Kalau TNI serius diterjunkan enggak susah itu menggulungnya,” ucapnya.
Ia pun berpesan kepada Sjafrie untuk menyampaikan usulannya ini kepada presiden Prabowo Subianto.
“Nah, saya berharap betul mudah-mudahan Pak Menhan bisa lobi kepada presiden mudah-mudahan presiden menugaskan TNI untuk menyelesaikan judol ini,” ujarnya.
Sukamta menambahkan sarannya. Ia ingin 20% uang hasil penggerebekan judol yang ditangani TNI masuk ke dalam anggaran mereka untuk kesejahteraan anggota serta alutsista.
“Tapi, saya berharap mudah-mudahan kalau itu ditugaskan nanti pak, 20 persen omzet yang digerebek itu dikasihkan TNI untuk kesejahteraan anggota maupun alutsista. Lumayan kan Kalau 900 triliun (rupiah) 20 persen ya itu 180 triliun (rupiah) melebihi dari anggaran APBN,” tuturnya.