Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Menhub Siapkan Pengganti Dirjen Perhubungan Laut yang Ditangkap KPK
24 Agustus 2017 11:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB

ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mempersiapkan pengganti beberapa petinggi di kementeriannya. Salah satunya untuk mengganti Dirjen Perhubungan Laut Antonius Tonny Budiono yang disebut ditangkap KPK, Rabu (23/8) malam.
ADVERTISEMENT
"Jadi secara aturan bahwasanya dimungkinkan diadakannya plt hari ini, kita akan tunjuk pelaksana tugas (Plt) untuk (Dirjen) kereta api dan laut," tutur Budi Karya di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Kamis (24/8).
Seperti diketahui untuk posisi Dirjen Perkeretaapian dan Perhubungan Darat masih diisi oleh pejabat sementara. Plt Dirjen Perhubungan Darat diisi Pudji Hartanto, sementara Dirjen Perkeretaapian dijabat oleh Prasetyo Boeditjahjono.
"Saat ini kita sedang proses assesment untuk (Dirjen Perhubungan) Darat dan (Dirjen) Kereta Api, kalau (Dirjen) Laut sudah pasti, kita lakukan assesment," tuturnya.
Budi menambahkan, hingga kini KPK belum memberikan keterangan resmi kepadanya terkait info Dirjen Hubla Antonius Tonny Budiono yang ditangkap KPK semalam. Ia juga masih belum tahu kasus apa yang menjerat Tonny.
ADVERTISEMENT
"Kita masih menunggu pernyataan resmi KPK," ucap dia.
Sementara itu Ketua KPK Agus Rahardjo memang belum menyebut secara tegas siapa yang ditangkapnya semalam. Ia hanya menyebut pejabat yang ditangkap itu hanya penyelenggara negara.
"Betul tadi malam ada OTT. Ada PN (penyelenggara negara) yang kita bawa ke kantor KPK, ditemukan banyak tas yang berisi rupiah, USD dan Sing D. Sedang dihitung," beber Agus, Kamis (24/8).
Penangkapan sendiri dilakukan pada Rabu (23/8) malam di kawasan Gunung Sahari.
"KPK punya waktu 24 jam untuk menentukan status PN dan barang bukti tersebut," tutup Agus.