Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyoroti macet horor di Bali yang membuat turis berjalan kaki dari bandara pada Jumat (29/12)—karena kendaraan tidak bergerak sama sekali.
ADVERTISEMENT
Macet itu juga membuat perjalanan wartawan kumparan, Widya Islamiati, menempuh perjalanan dari Ubud menuju Seminyak dan itu memakan waktu sekitar 4 jam—sejak siang hingga sore hari. Padahal biasanya waktu tempuh cuma sekitar 1-1,5 jam.
"Saya tadi melakukan suatu kontak dengan teman-teman di seluruh Indonesia, tapi secara khusus saya dengan Bali dan Jakarta. Kenapa Bali? Kemarin viral macet dan kita menugaskan beberapa teman-teman di sana untuk mengidentifikasi masalah," kata Budi di Gerbang Tol Kalikangkung, Sabtu (30/12).
"Dan besok saya akan bertemu Gubernur dan Kapolda untuk merekomendasikan satu upaya rekayasa lalu lintas," kata Budi.
Apa yang ditawarkan Budi?
"Pertama, kita akan menambah jumlah bus sehingga di bandara akan dijemput," ujar Budi.
ADVERTISEMENT
"Kedua, kita akan me-manage beberapa titik, ada satu titik yang parkirnya berlebihan saya minta untuk Kapolda menghilangkan atau paling tidak mengurangi," kata Budi.
"Yang lain, kita minta Jasa Marga di Bali untuk jemput bola karena proses pembayaran membuat tersendatnya arus lalu lintas," kata Budi.
Kita akan melakukan persiapan karena puncaknya tanggal 2, rencananya akan ada 70.000. Kita tentunya akan mempersiapkan pergerakan-pergerakan yang dari luar menuju arah barat.
Ada beberapa penumpang yang belum berhasil mendapatkan tiket karena kemarin terlambat, kami minta teman-teman Bali memfasilitasi.
Sedangkan Soekarno-Hatta, cukup prima di mana puncak balik terjadi tanggal 2, kira-kira 1.100 take off landing yang terjadi, saya kira dengan jumlah segitu kita relatif bisa melakukan dengan baik.
ADVERTISEMENT