Menhub Targetkan Pembangunan Rel KA Layang Solo-Semarang Rampung Agustus 2024

13 April 2024 12:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhub Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan rel kereta api layang di Simpang Joglo, Solo, Sabtu (13/4/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menhub Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan rel kereta api layang di Simpang Joglo, Solo, Sabtu (13/4/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau proses pembangunan rel kereta api layang Solo-Semarang di Simpang Joglo, Solo, pada Sabtu (13/4).
ADVERTISEMENT
Setelah memantau lokasi, Menhub menargetkan pembangunan proyek itu selesai beberapa bulan ke dapat dan dapat langsung dioperasikan.
"Kami lihat tadi progresnya relatif sudah sesuai rencana. Insyaallah Agustus atau September selesai," kata Budi di lokasi.
Budi mengatakan, salah satu alasan utama pembangunan rel layang ini adalah untuk mengurai kemacetan yang biasa terjadi di perlintasan sebidang.
"Karena di Simpang Joglo itu ada tujuh jalan. Jadi bayangkan kalo ada kereta api lewat, itu macetnya bisa setengah jam. Tentu masyarakat Solo atau masyarakat Semarang akan menunggu lama. Kita buat ini," jelasnya.
Menhub Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan rel kereta api layang di Simpang Joglo, Solo, Sabtu (13/4/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Selain itu, Budi mengharapkan, rel layang ini juga menjadi ikon baru yang menghiasi kota Solo.
Pembangunan rel kereta api layang (elevated) Solo-Semarang sepanjang 10 kilometer spoor (km'sp) ini diresmikan langsung oleh Budi. Pembangunan fase 1 dimulai di segmen Solo-Balapan-Kalioso, Sabtu (8/1).
ADVERTISEMENT
Penataan perlintasan sebidang kereta api di Simpang Joglo dimulai tiga tahap. Pertama, pembangunan rel ganda kereta api elevated (layang) sepanjang 1,8 Km'sp yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub.
Desain konstruksi jembatan rel layang mengadopsi kearifan lokal yang ada kota Solo yaitu Batik Sidomukti, Pasar Klewer, dan Keraton.
Proyek rel ganda KA Solo Balapan-Kalioso sepanjang 10 Km'sp, dibangun dengan biaya sekitar Rp 920 miliar yang berasal dari rupiah murni dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).