Menhub Usulkan Pelepasan Balon di Jawa Tengah Jadi Agenda Wisata

29 Juni 2017 21:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Balon Udara  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Balon Udara (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Tradisi pelepasan balon udara tanpa awak di Jawa Tengah saat lebaran telah mengganggu jalur penerbangan. Untuk mengatasinya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana mengkoordinasi tradisi itu menjadi agenda wisata.
ADVERTISEMENT
"Tahun depan akan kami manage menjadi suatu wisata yang akan ditentukan tempat dan ketinggiannya dengan kualifikasi tertentu agar tidak mengganggu," kata dia saat meninjau persiapan arus balik Lebaran 2017 di Stasiun Semarang Poncol, Semarang, Kamis (29/6).
Seperti dilansir Antara, Budi mengakui tradisi menerbangkan balon udara saat lebaran itu merupakan salah satu bentuk kearifan lokal. Namun agar tidak mengganggu jalur penerbangan dan saluran udara tegangan ekstra tinggi diperlukan pengelolaan yang baik.
Dia menjelaskan bahwa pada dasarnya penerbangan balon udara itu dilarang. Bahkan pihak kepolisian sudah melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran itu.
"Hari-hari ini akan lebih kita intensifkan (penertiban penerbangan balon udara) karena bukan hanya mengganggu penerbangan saja, tapi juga mengganggu listrik tegangan tinggi," ujar Budi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan sudah meminta masyarakat, khususnya di daerah Wonosobo, untuk tidak menerbangkan balon udara berukuran besar tanpa awak. Sebab balon-balon udara itu tidak terkendali arahnya.
"Itu (balon) ngisinya kan pakai gas, kalau disampluk (ditabrak) pesawat kan celaka nanti," kata Ganjar.
Selain membahayakan penerbangan, Ganjar menambahkan, balon-balon udara itu juga berpotensi menyebabkan kebakaran jika turun di permukiman.
Jika tetap akan menerbangkan balon, dia menyarankan agar diikat menggunakan tali atau menerbangkan balon-balon yang berukuran kecil.