Menilik Kekuatan Militer di Indonesia Jelang Debat Ketiga Pilpres 2024

Ketiga capres foto bersama usai debat pertama Calon Presiden Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Debat ketiga Pilpres 2024 akan dilaksanakan pada Minggu (7/12). Kali ini para capres akan adu gagasan mengenai pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.

Pertahanan merupakan aspek penting yang perlu dijaga sebuah negara. Pertahanan yang kuat mampu menjaga stabilitas dan keamanan negara. Serta membawa sebuah negara unjuk gigi di dunia internasional.

Salah satu cara menjaga pertahanan adalah memperkuat aspek militer. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan kekuatan militer yang mumpuni.

Berdasarkan riset yang dikeluarkan oleh Global Fire Power (GFP), kekuatan militer di Indonesia pada 2023 ada di peringkat 13 dari 145 negara. Posisi tersebut naik 2 peringkat dari tahun sebelumnya yang berada di posisi ke-15.

Terdapat 60 faktor yang menjadi penentuan skor GFP atau yang disebut Indeks Kekuatan Negara (PwrIndx). Faktor-faktor penentu tersebut di antaranya adalah jumlah unit militer, posisi keuangan, hingga kemampuan logistik dan geografi. Skala penilaian tertinggi PwrIndx adalah 0,0, artinya semakin kecil angka semakin tinggi kekuatan militer negara tersebut.

Sejak 2014, peringkat kekuatan militer Indonesia tidak pernah keluar dari 20 besar. Indonesia bahkan sempat berada di peringkat 12 dengan perolehan PwrIndx 0,5231 di tahun 2015.

Namun, peringkat kekuatan militer Indonesia sempat turun sejak 2016. Kala itu, Indonesia bahkan sempat ada di peringkat 16 dan mengalami stagnasi dari tahun 2019 hingga 2021.

Prajurit Satgas Yonif 116/Garda Samudera saat mengikuti upacara pemberangkatan ke Papua, di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (12/12/2023). Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP

Akhirnya, pada tahun 2022 hingga 2023 Indonesia kembali masuk ke 15 besar. Berdasarkan laporan GFP peringkat ke 13 dunia yang diraih Indonesia tahun 2023 didukung oleh banyaknya jumlah SDM yang tergabung dalam angkatan militer.

Total personel militer mencapai 1.080.000 orang. Selain SDM, anggaran pertahanan senilai USD 8,8 juta atau Rp 136 triliun menjadi faktor kedua kekuatan militer Indonesia meningkat.

Jika membandingkan dengan negara-negara ASEAN, kekuatan militer Indonesia berada di peringkat pertama. Di bawah Indonesia ada Vietnam dan Thailand.

Sementara itu, Singapura menjadi negara di ASEAN yang memiliki anggaran militer tertinggi, yakni USD 13 juta duduk di peringkat 29 peringkat dunia.

Sejak riset ini dirilis pada 2005, Amerika Serikat tidak pernah tersingkir dari posisi pertama. Artinya, Amerika Serikat menjadi negara dengan militer terkuat selama 18 tahun. Sama halnya dengan China dan Russia yang tak pernah keluar dari tiga teratas.