Meninggal Status Negatif Corona, Syekh Ali Punya Komorbid Penyakit Paru-paru

14 Januari 2021 17:00 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syekh Ali Jaber.
 Foto: Instagram/@syekh.alijaber
zoom-in-whitePerbesar
Syekh Ali Jaber. Foto: Instagram/@syekh.alijaber
ADVERTISEMENT
Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis (15/1) sekitar pukul 08.30 WIB di RS Yarsi, Jakarta, pada usia 44 tahun. Dai terkemuka ini menjalani perawatan di rumah sakit swasta tersebut setelah terkonfirmasi corona. Meski begitu, pada saat meninggal almarhum dinyatakan negatif COVID-19.
ADVERTISEMENT
Soal meninggalnya Syekh Ali Jaber, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan almarhum memiliki penyakit penyerta (komorbid) paru-paru. Hal itu ia ketahui dari pihak keluarga Syekh Ali.
"Iya. Katanya keluarga, begitu (komorbid paru-paru)," ujar Yusuf Mansur saat dikonfirmasi kumparan, Kamis (14/1).
Meski begitu, Yusuf Mansur kurang mengetahui dari kapan penyakit tersebut diderita oleh almarhum.
"Nggak paham, nih," ujarnya.
Syekh Ali Jaber menunjukkan paspor Indonesia pada Januari 2020 setelah resmi menjadi WNI . Foto: Instagram/@syekh.alijaber
Dalam jumpa pers, Kamis (15/1), Direktur Medis RS Yarsi, Andi Erlina, mengatakan almarhum dirawat selama 19 hari. Saat hari pertama dirawat, almarhum sudah terkonfirmasi positif corona.
"Perjalanan beliau menunjukkan perjalanan yang cukup baik, alhamdulilah sampai minggu kedua pemeriksaan lanjutan dan sudah didapatkan hasil negatif [corona] kemarin," ujar Andi kepada media.
ADVERTISEMENT
Keluarga memutuskan untuk memakamkan jenazah Syekh Ali Jaber di kawasan Pesantren Tahfiz Daarul Quran (Daqu) milik Ustaz Yusuf Mansur di Cipondoh, Tangerang.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya pada 20 Desember 2020, Syekh Ali Jaber menegaskan dukungannya pada prokes 3 M yang dicanangkan pemerintah untuk menangkal corona.
"Mari kita jauhi keramainan, kerumunan, mari menjaga iman, imun," imbaunya.
Sedangkan dalam video yang diunggah Yayasan Syekh Ali Jaber tanggal 29 Desember 2020, Ali Jaber sudah dirawat di RS dan menceritakan soal sakitnya. Dia mengatakan selalu menjaga prokes dan jarang bertemu orang, tidak pergi ke keramaian dan kerumunan. Namun, kehendak Allah berkata lain. Syekh Ali Jaber dinyatakan positif corona dan sakit itu dianggapnya sebagai ujian.
ADVERTISEMENT