Menjajal Armada Transcommuter Sudirman-Blok M

17 Maret 2018 10:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus Transcommuter (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan	)
zoom-in-whitePerbesar
Bus Transcommuter (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan )
ADVERTISEMENT
Perusahaan Umum (perum) Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD) bekerja sama dengan PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) menyiapkan 20 Bus Transcommuter untuk warga Jakarta. Armada ini akan mengantarkan pengguna Commuter Line dari Stasiun Sudirman Lama menuju Stasiun Gambir dan Terminal Blok M.
ADVERTISEMENT
Pagi ini, Sabtu (17/3) kumparan (kumparan.com) mencoba armada ini. Bagi kamu yang sering turun di Stasiun Sudirman Lama, kamu bisa naik Transcommuter dari bawah kolong fly over di Jalan Kendal (arah Stasiun Sudirman Baru).
Kamu bisa memanfaatkan kartu multitrip (KMT) Commuter Line untuk naik bus ini, caranya dengan tap-in KMT kamu sebelum naik bus. Dengan tarif Rp 5000, bus akan langsung mengantarkan kamu ke tujuan.
"Ayo pak Blok M," ujar seorang petugas dari pemberhentian bus. Perjalanan menuju Blok M memakan waktu tempuh selama sekitar 30 menit. Bus ini akan berjalan setiap 30 menit sekali.
08.07 WIB, bus pun berjalan. Dari dalam, bus ini pun cukup nyaman. Di dalam, ada petugas yang ramah berdiri menyapa penumpang. Bus ini dilengkapi dengan pendingin ruangan, kamera pengawas (CCTV) dan sebuah monitor digital memperlihatkan rute perjalanan.
Bus Transcommuter (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan	)
zoom-in-whitePerbesar
Bus Transcommuter (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan )
Bus ini juga menyediakan kursi prioritas yang terletak sisi depan dan tengah bus. Sistem tap KMT sebagai alat tukar tiket perjalanan, mirip lah, dengan fasilitas yang ada di bus Transjakarta dan Tanah Abang Explorer.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Transjakarta yang menggunakan lajur khusus, armada Transcommuter ini berjalan menggunakan lajur kendaraaan umum. Penumpang bisa turun di tengah jalan searah dengan tujuan bus, Rupanya, bus yang kumparan naiki sedang menjalani masa uji coba kedua.
Berdasarkan pengakuan dari sopir bus, tidak ada kendala yang mereka hadapi dalam uji coba ini, hanya saja masyarakat sepertinya belum terlalu tahu soal layanan ini.
"Ini hari kedua pak, kalau kemarin sih ya lumayan lah pak, tapi ini pagi ini masih sepi, mungkin karena akhir pekan kali," ujar sopir Transcommuter kepada kumparan (kumparan.com).
"Kita bisa turunkan pak di tengah jalan. Misalnya kita kan menuju Blok M nih tujuan akhirnya, bapak bisa saja turun di daerah Bundaran HI misalnya atau yang tujuanya searah ke Blok M. Tapi untuk menaikkan kita penumpang di tengah jalan, kita tidak bisa pak," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 08.30 WIB, bus pun tiba di Blok M. Andi salah seorang warga yang naik armada ini mengaku baru mengetahui adanya Transcommuter.
"Sebenarnya baru tahu pak ada ini dari teman, terus ini saya mau coba coba aja sih gimana rasanya, tapi saya pikir kalau di hari kerja ini tidak efektif karena teralu lama (harus) menunggu 30 menit dan juga jalanan macet, jadi lebih bagus naik KRL kalau untuk angkutan umum," ujar Andi.
Hal senada juga dijelaskan oleh Dini, Ia berpendapat bahwa armada dan tujuan bus ini harus segera ditambah jika ingin mengoptimalkan rute dan layanan bus tersebut.
"Kalau untuk orang pekerja dan ngejar waktu ini susah mas, masa nunggu 30 menit dulu baru berangkat, lagian jurusanya masih terbatas ya kalau kasih waktu tunggu yang singkat biar masyarakat tidak ngeluh nantinya. KRL aja yang kita masih ngeluh mas apalagi Ini," ujar Dini.
Bus Transcommuter (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan	)
zoom-in-whitePerbesar
Bus Transcommuter (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan )
ADVERTISEMENT