Menjelajahi Museum Situs Kota China di Medan

14 Juli 2018 18:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Museum Situs Kota Cina Di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Museum Situs Kota Cina Di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
ADVERTISEMENT
Berkunjung ke Museum Situs Kota China Medan gampang-gampang susah. Posisinya yang berada di dalam sebuah jalanan yang agak sempit membuat pelancong cukup kesulitan menemukan museum yang terletak di bagian utara Kota Medan ini.
ADVERTISEMENT
Adapun angkutan umum, hanya sampai di jalan besarnya saja, tidak sampai tepat di lokasi, dan pengunjung harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer lagi untuk dapat menjangkaunya. Meski jalannya sempit, tetapi jalurnya dapat dilalui satu mobil.
Jika kesulitan menemukan lokasinya, pengunjung tak perlu sungkan untuk bertanya kepada warga setempat. Karena mereka akan memberitahuan posisi Museum Kota Cina dengan tepat. Museum Kota China terletak di Jalan Kota China, Marelan, Medan.
Museum Kota China adalah tempa di mana benda-benda bersejarah yang menjadi saksi bisu suksesnya perdangangan antar penduduk dengan imigran asal Tiongkok yang pada saat itu melakukan bisnis di pelabuhan laut.
Museum Situs Kota Cina Di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Museum Situs Kota Cina Di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
Ika (19) , seorang mahasiswa yang juga mengemban tugas sebagai penjaga museum menuturkan bahwa dahulu kala, sekitar 1000 tahun yang lalu, sebagian besar kawasan Medan Labuhan merupakan lautan.
ADVERTISEMENT
"Jadi, di kawasan Kota China ini lah pelabuhannya. Dan kawasan ini juga mengalami kejayaan pada masa itu," tutur Ika kepada kumparan (14/7).
Ika juga mengatakan bahwa ada legenda yang tersebar di kalangan masyarakat setempat mengenai hilangnya pelabuhan yang dulunya sempat jaya itu, yakni sebagian besar pendatang di makan oleh kerang yang berukuran raksasa. Namun tentu saja hal itu tidak terbukti secara ilmiah.
Ika mengatakan bahwa museum tersebut dibangun pada tahun 2008 oleh seorang sejarawan bernama Ichwan Azhari, yang juga merupakan seorang dosen jurusan sejarah di Universitas Negeri Medan (UNIMED). Pada tahun 2009, museum tersebut baru lah diresmikan oleh pemerintah pada tahun 2009.
Meski begitu, sebagian perawatan dan pembaharuan museum tersebut masih saja berasal dari kocek pribadi sang sejarawan.
Museum Situs Kota Cina Di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Museum Situs Kota Cina Di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
Dan untuk dapat masuk ke museum ini, pengunjung tak perlu merogoh koceh yang dalam. Hanya dengan Rp 5 ribu untuk pelajar, Rp 10 ribu untuk mahasiswa, dan Rp 15 ribu untuk umum, pengunjung sudah bisa melihat koleksi peninggalan bukti-bukti sejarah tersebut.
ADVERTISEMENT
Dari informasi yang diperoleh kumparan, pelabuhan yang bertempat di situs Kota China tersebut ramai dikunjungi oleh pada awal abad ke 12 sampai abad ke 14. Sebagian besar pedagang banyak yang berasal dari Tiongkok, India, Johor, Burma, Thailand, dan Jawa.
Ika juga mengatakan bahwa seorang prajurit ternama asal Tiongkok yakni Laksamana Cheng Ho diyakini pernah beberapa kali menapak di Pelabuhan Deli tersebut melakukan transaksi perdagangan.
Museum Situs Kota Cina Di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Museum Situs Kota Cina Di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
Beberapa peninggalan yang ada di museum tersebut yakni prasasti-prasasti Budha dan Hindu, tulang berulang hewan kuno, koin-koin kuno yang digunakan oleh pedagang asal Tiongkok dari Dinasti Sui, dan Dinasti Song, kayu-kayu bekas kapal yang kuno, porselen kuno asal Tiongkok dari Dinasti Ming, batu poros kuno, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Ika juga menyebut bahwa sebagian besar benda-benda bersejarah tersebut ditemukan di kawasan rumah penduduk, mulai dari halaman belakamg rumah, sampai di tempat lubang pembakaran sampah. Dan hingga kini penelusuran terhadap benda bersejarah lainnya masih terus dilakukan untuk mengungkap kerajaan apa yang dahulu benar-benar berkuasa di kawasan Kota Cina tersebut.
Dalam sehari, Ika menyebut tidak banyak yang datang berkunjung ke museum tersebut, hanya sekitar 3 sampai 5 orang saja. Museum hanya ramai jika ada siswa dari sekolah datang berkunjung. Saat ini kondisi museum tersebut saat ini sungguh jauh dari kata mumpuni, karena kurangnya dukungan dana dari pihak lain.
Museum Situs Kota Cina Di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Museum Situs Kota Cina Di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)