Menkes: 99,2% Warga RI Punya Antibodi Corona, Mudik Tak Akan Berdampak Negatif

18 April 2022 14:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Komisi IX DPR RI, Jakarta, Rabu (23/3/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Komisi IX DPR RI, Jakarta, Rabu (23/3/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam ratas dengan Presiden dan Wakil Presiden, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengupdate hasil survei seroprevalensi antara FKM UI dan Kemenkes sebelum Lebaran yang dilakukan Maret kemarin. Hal ini untuk mengecek antibodi corona masyarakat.
ADVERTISEMENT
Survei ini merupakan yang kedua. Sebelumnya, di bulan Desember 2021 hasilnya 88,6 persen masyarakat memiliki antibodi baik dari vaksinasi maupun infeksi.
"Sebelum Lebaran dimulai kami seroprevalensi kedua agar kebijakan diambil untuk Lebaran ada basis risetnya. Hasilnya, kadar antibodi masyarakat Indonesia naik jadi 99,2 persen. Artinya 99,2 persen masyarakat telah memiliki antibodi baik karena vaksinasi maupun infeksi," kata Menkes dalam jumpa pers virtual, Senin (18/4).
Kendaraan memadati ruas Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur. Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
Ini tentu kabar baik. Tak cuma itu, titer antibodi masyarakat Indonesia juga sangat tinggi.
"Di bulan Desember titer antibodi di angka 500 sampai 600, di bulan Maret ini sudah sampai 7.000 sampai 8.000. Ini bukan hanya banyak yang memiliki antibodi tapi antibodinya juga tinggi," tuturnya.
"Sehingga kalau sewaktu-waktu diserang virus daya tahan tubuh bisa cepat menghadapinya sehingga mengurangi risiko sekali ke rumah sakit apalagi wafat," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Jadi pemerintah, kata dia, percaya Ramadhan dan mudik tahun ini bisa berjalan lancar tanpa berdampak negatif terhadap masyarakat kita.
"Catatan presiden kita tetap sangat hati hati dan waspada. Karena kita belum tahu banyak soal virus ini dan negara tetangga dan besar seperti Korea Selatan dan China sangat tinggi. Jangan sombong dan jemawa, kita bisa bermobilitas tapi tetap waspada tapi tetap masker," tutup dia.