Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menkes: Adaptasi Dokter Spesialis Bisa Pilih Lokasi Praktik, Harap Mau di Daerah
16 Desember 2024 12:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, hadir dalam penyerahan surat selesai adaptasi dan surat tanda registrasi (STR) seumur hidup bagi 7 dokter spesialis Indonesia lulusan luar negeri.
ADVERTISEMENT
Para dokter spesialis terdiri atas 3 orang dokter spesialis ortopedi dan traumatologi (Sp.OT), 3 orang dokter spesialis penyakit dalam (Sp.PD), dan 1 orang dokter spesialis obgyn (Sp.OG).
Usai penyerahan itu, Budi mengungkapkan dokter adaptasi spesialis tersebut bisa memilih lokasi praktiknya di mana saja.
"Mereka boleh bekerja di mana saja. Harapan saya beberapa dari mereka terpanggil untuk bekerja di daerah-daerah," ujar Budi kepada wartawan, di Ditjen Tenaga Kesehatan Kemenkes, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/12).
Ia pun berharap setiap tahunnya ada peningkatan jumlah dokter spesialis WNI lulusan luar negeri dan bisa mengabdi bagi Indonesia.
Kondisi ini tak bisa terelakkan karena jumlah kursi pendidikan spesialis di Indonesia terbatas. Karena itu, dia berharap program ini bisa perlahan memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kita berikan ini sebenarnya untuk yang sudah lulus spesialis. Jadi kayak mereka ini sudah lulus spesialis di luar negeri, mereka ingin balik, waktu dulu susah sekali masuknya," paparnya.
"Nah sekarang dengan adanya proses adaptasi yang lebih transparan ini, lebih adil ini, mereka bisa datang, ikuti, dan langsung nanti bisa bekerja di Indonesia," imbuh dia.
Tak cuma itu, Budi juga menyediakan beasiswa bagi dokter-dokter Indonesia yang ingin menempuh pendidikan spesialis di luar negeri. Tapi, setelah itu bisa kembali ke Indonesia.
"Dengan harapan begitu mereka lulus, nanti mereka bisa kembali melakukan di sini. Dulu kalau mereka ke luar negeri balik [ke Indonesia], prosesnya sulit sekali," tuturnya.
Tak hanya itu, ia pun mengungkapkan Kemenkes juga akan mulai memperbanyak pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit atau hospital-based.
ADVERTISEMENT
"Dan orang yang masuk ke pendidikan hospital-based ini adalah orang-orang yang bekerja di daerah-daerah yang memang belum lengkap dokter spesialis," ucap Budi.
"Jadi diberikan afirmasi, beasiswa enggak usah bayar uang sekolah, biaya hidupnya kita tanggung, tapi mereka harus balik ke sana," pungkasnya.