Menkes: Herd Immunity Tidak Mungkin Tercapai

25 Agustus 2021 15:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan Vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (12/7). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan Vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (12/7). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Setelah Luhut Binsar Pandjaitan, hari ini giliran Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut Indonesia tak akan mungkin mencapai herd immunity di tengah pandemi corona. Apa alasannya?
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, kesimpulan ini didapat berdasarkan meeting sehari sekali atau paling telat 3 hari sekali dengan profesor epidemiolog. Dari UI ada Pandu Riono, Iwan Ariawan, sementara dari UGM ada Prof Hari Kusnanto dan Unair Prof Windhu Purnomo.
Masukan dari mereka, dengan kondisi efikasi vaksin tinggi seperti Pfizer dan Moderna saja tak mampu menghadapi Delta. Efikasinya langsung turun dari 90 persen jadi 60-70 persen.
"Dan juga dengan kenyataan bahwa varian Delta yang baru ini replication ratenya jauh lebih tinggi dari varian Wuhan, bisa sampai 5-8 kali. Berdasarkan keilmuan, mereka sudah menyampaikan bahwa herd immunity itu tidak mungkin tercapai," kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Rabu (25/8).
"Jadi kalau kita mau vaksin pun harus lebih dari itu, dengan efikasi yang ada dan varian Delta," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Apalagi saat ini juga sudah muncul varian baru lagi yakni varian Lambda. Meskipun belum meluas, tapi varian ini perlu diwaspadai.
"At the end of the day, ini seperti polio dan cacar. Ini tidak bisa dihapuskan. Kita harus hidup bersama virus ini untuk waktu yang cukup lama," tuturnya.
Lantas bagaimana kehidupan ke depan?
"Kombinasi prokes yang baik, vaksinasi yang bisa meningkatkan kekebalan kita. Dengan kebiasan hidup yang sehat, kemudian ada perkembangan di sisi therapeutic. Di sisi obat-obatan kita bisa mengurangi risiko kematian karena sebenarnya tidak terlalu tinggi dibanding HIV dan MERS. Virus corona sebelumnya," tegasnya.
Sebelumnya, Luhut Pandjaitan mengatakan hal serupa. Lagi-lagi alasannya karena varian Delta.
"Memang kita menghadapi satu varian Delta yang tidak memungkinkan kita mencapai herd immunity. Ini sudah dirumuskan tim, ahli epidemiologi dari UGM maupun Unair," kata Luhut dalam sambutan Rakornas Apindo ke 31 secara virtual, Selasa (24/8).
ADVERTISEMENT