Menkes: Jangan Percaya pada yang Unscientific-Hoaks soal Vaksin, Kasihan Warga

12 Mei 2025 11:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan sambutan dalam acara MoU Signing Ceremony Parthera dan Pathgen di Jakarta, Senin (12/5/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan sambutan dalam acara MoU Signing Ceremony Parthera dan Pathgen di Jakarta, Senin (12/5/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan warga untuk mencari informasi yang benar, termasuk soal vaksin. Saat ini, Indonesia memang tengah menyiapkan uji coba vaksin TBC bekerja sama dengan Bill Gates.
ADVERTISEMENT
Budi Gunadi mengatakan, informasi tepat sangat berpengaruh pada efektivitas penggunaan vaksin terhadap warga. Tak dipungkiri, penyebaran hoaks tentang vaksin sangat begitu meluas. Padahal di sisi lain, tak banyak yang sadar bahayanya penyakit itu.
"Jangan percaya kepada sesuatu yang sifatnya unscientific, hoax, dan itu disebar-sebarin di WA Group dan di media sosial. Padahal itu sebenarnya sangat berbahaya bagi masyarakat," kata Budi Gunadi usai penandatanganan MoU peningkatan pelayanan dengan Amerika Serikat di Hotel Fairmout, Jakarta, Senin (12/5).
Budi Gunadi mencontohkan kasus campak-rubella di Amerika Serikat. Kasus ini bisa meningkat tajam karena banyak warga yang tidak melakukan vaksin. Setelah ditelusuri, warga banyak termakan konten tak bertanggung jawab soal dampak vaksin.
Ilustrasi vaksinasi lansia. Foto: aslysun/Shuttterstock
"Di sana kan banyak yang tidak percaya dengan vaksin, anti-vaksin. Campak Rubella itu ada vaksinnya, namanya MR. Karena ketidakpercayaan ini, hoaks ini menyebar ke media-media sosial. Itu jadi sangat berpengaruh kepada kepercayaan masyarakat pada vaksin di sana," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Karena itu, Budi Gunadi tak ingin hal itu terjadi di Indonesia. Dia menilai, informasi tak bertanggung jawab yang diterima warga justru merugikan warga itu sendiri.
"Itu yang saya minta buat teman-teman media mesti bantu. Karena kalau itu terjadi di Indonesia, itu kasihan banyak orang yang akan meninggal karena itu. Jadi itu satu," tutur dia.
"Itu terjadi karena ketidakpercayaan terhadap vaksin. Akibatnya banyak anak-anak yang tidak terimunisasi dan mereka tertular dan akibatnya fatal," ucap dia.