Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Menkes: Laporan Kasus Difteri di Indonesia Sudah Menurun
28 Desember 2017 14:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB

ADVERTISEMENT
Laporan tentang Kejadian Luar Biasa penyakit difteri yang sempat meresahkan masyarakat telah menurun. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.
ADVERTISEMENT
"Menurut laporan mingguan, kejadian ini sudah menurun, mulai dari tanggal 25 Desember kemarin sudah menurun. Kita juga coba laporan per hari, ada yang nol pelaporan tapi juga ada beberapa daerah yang meningkat," ujar Nila usai peresmian Gedung Rawat Inap Anton Sudjarwo, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (28/12).
Meski dilaporkan menurun, Nila tetap menyarankan para PHEOC (Public Health Emergency Operation Center) yang berada di daerah-daerah untuk aktif melaporkan temuan tentang penyakit difteri di lapangan.

"Pengambilan keputusan kita juga tergantung laporan dari daerah juga," kata Nila.
Karena terdapat perbedaan laporan, Kemenkes juga harus memindahkan stok vaksin yang masih ada ke daerah lain yang membutuhkan. "Saya dapat laporan dari Aceh, buffer stock di sana berlebih, sehingga kami berikan ke daerah lain yang membutuhkan," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, cadangan vaksin difteri ini diproduksi oleh Biofarma, sebuah perusahaan yang memproduksi vaksin milik negara. Nila meyakinkan bahwa cadangan vaksin difteri untuk seluruh wilayah Indonesia masih cukup.
"Dari 7,9 juta jiwa yang harus kita tangani, kami punya 15,5 juta vaksin yang tersebar termasuk dalam buffer stock. Jadi jumlahnya separuh lebih," papar Nila.