Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menkes Minta Kampus-Kampus Contoh Unpad yang Investigasi Bullying
5 September 2024 18:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta kampus-kampus untuk menghapus budaya bullying atau perundungan antar mahasiswa maupun tenaga pengajar.
ADVERTISEMENT
Kasus bullying di mahasiswa kedokteran menjadi perhatian usai meninggalnya Aulia Risma, dokter RSUD Kardinah Tegal yang juga mahasiswa PPDS Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro. Ia diduga meninggal dunia bunuh diri usai menjadi korban bullying.
"Saya minta masing-masing dekan perguruan tinggi, ini kan kesepakatan memperbaiki," ujar Budi usai meresmikan Ciputra Hospital, Surabaya, Kamis (5/9).
Ia juga memuji langkah Universitas Padjadjaran (Unpad) yang melakukan investigasi adanya perundungan di lingkungan kampus.
"Unpad sudah kan (investigasi). Saya rasa itu cara yang bagus untuk diikuti yang dilakukan dekan Unpad," ucapnya.
Budi berharap agar budaya bullying tersebut dihapuskan. "Mudah-mudahan kita bisa hapus, sudah berapa banyak korbannya, sudah terlalu lama juga," ungkapnya.
Sebelumnya Fakultas Kedokteran Unpad telah memberhentikan dua dokter senior yang terlibat dalam program pendidikan dokter spesialis (PPDS) bedah syaraf di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. Sanksi tersebut diambil atas aksi perundungan berat yang dilakukan keduanya kepada junior mereka.
ADVERTISEMENT
"Pemutusan studi para pelaku bullying kategori pelanggaran berat, dua orang residen senior," kata Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unpad, Prof Yudi Mulyana Hidayat dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (17/8).
Yudi mengatakan pihaknya dan RSHS merasa miris dan prihatin dengan aksi perundungan itu. Sebab, menurutnya, upaya pemberantasan terhadap praktik bullying di lingkungan PPDS telah dan terus dilakukan sejak lama.
Untuk mencegah hal itu terulang, Yudi menegaskan pihaknya bersama RSHS telah mengambil upaya preventif, berupa pembentukan Komisi Disiplin, Etika dan Anti Kekerasan Fakultas Kedokteran Unpad-RS Hasan Sadikin.