Menkes Minta RS Persahabatan Perkuat Riset Seputar Pernapasan dengan Kampus

17 November 2021 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan Vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (12/7). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan Vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (12/7). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin menghadiri puncak peringatan HUT RSUP Persahabatan pada Selasa (16/11) sore. Ia pun memberikan sambutan secara daring.
ADVERTISEMENT
RS yang dibangun atas kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Rusia, yang kini telah berstatus sebagai RS Rujukan Nasional untuk penyakit respiratory (pernapasan) telah memasuki usia ke-58 pada 7 November 2021.
Dalam sambutannya, Menkes menyebutkan bahwa pandemi menjadi momentum seluruh negara di dunia termasuk Indonesia untuk mempercepat lahirnya berbagai inovasi bidang kesehatan agar semakin siap dalam menghadapi kedaruratan di bidang kesehatan di masa depan.
Sebagai salah satu rumah sakit yang fokus pada pelayanan kesehatan paru, Menkes ingin RSUP Persahabatan terus berbenah. Rumah Sakit Vertikal harus bisa menjadi rujukan minimal di level Asia Tenggara. Untuk mencapai target ini, bisa dimulai dengan peningkatan kinerja, mutu pelayanan serta SDM kesehatan yang berkualitas.
''Penyakit pernapasan menyebabkan banyak kematian bukan hanya di Indonesia tetapi di dunia. Saya titip kepada teman-teman di Persahabatan mengingat bahwa penyakit pernapasan ini sudah menimbulkan korban di seluruh dunia maka RS Persahabatan harus menjadi salah satu RS Rujukan dunia. Baik dari penelitian, teknologi dan SDM kesehatannya agar bisa mencegah dan mengobati supaya tidak terjadi lagi,'' terang Menkes seperti disampaikan di situs Kemenkes, dikutip Rabu (17/12).
ADVERTISEMENT
Dengan menggandeng berbagai stakeholder terkait seperti perguruan tinggi dan lembaga penelitian, RS vertikal termasuk RSUP Persahabatan harus secara aktif melakukan berbagai penelitian dan pengembangan guna menemukan kebaruan dalam ilmu kesehatan yang berbasis bukti. Lewat riset-riset yang dilakukan secara simultan, Menkes optimis RS vertikal bisa menjadi rujukan tidak hanya regional tetapi juga internasional.
''Untuk itu, RS vertikal harus reach out ke perguruan tinggi (PT), harus reach out ke lembaga riset di dalam negeri maupun luar negeri, supaya bisa menjadi rujukan di kawasan regional. Banyak perguruan tinggi yang punya spesialis paru, rangkul dan ajak untuk bergabung,'' katanya.
Melalui cara ini, Menkes optimistis harapan Indonesia memiliki RS khusus paru yang berkualitas dunia dengan didukung teknologi dan SDM yang mumpuni bisa terwujud.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti disitu, RS Vertikal harus bisa menjadi pengampu bagi seluruh rumah sakit di daerah sekitarnya, minimal satu rumah sakit di daerah lain yang membutuhkan pendampingan dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
''RS Persahabatan harus menjadi pengampu, jangan hanya pintar sendirian tapi harus bisa menularkan kepintaranya ke rumah sakit-rumah sakit di seluruh provinsi,'' pungkasnya.