Menkes Nila, Anies, dan Ganjar Peringati Hari Malaria Sedunia di Bali

13 Mei 2019 10:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana acara peringatan Hari Malaria Dunia di Desa Budaya Kertalanggu, Denpasar, Bali pada Senin (13/5). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana acara peringatan Hari Malaria Dunia di Desa Budaya Kertalanggu, Denpasar, Bali pada Senin (13/5). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan menggelar peringatan Hari Malaria Sedunia di Desa Budaya Kertalanggu, Denpasar, Bali, Senin (13/5). Peringatan ini dibuka oleh Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
ADVERTISEMENT
Sejumlah kepala daerah turut hadir dalam acara peringatan tersebut. Mulai dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak yang didampingi istrinya Arumi Bachsin. Dan tentu Gubernur Bali I Wayan Koster sebagai tuan rumah.
Dalam sambutannya, Nila mengungkapkan sejak tahun 1959, Indonesia belum berhasil bebas dari penyakit malaria. Sebab, faktor geografis, urbanisasi, distribusi tenaga kesehatan, obat, dan upaya pendeteksian dini belum dapat dimaksimalkan, terutama di daerah terpencil.
Maka dari itu, Nila meminta kepada seluruh kepala daerah yang hadir untuk fokus melayani masyarakatnya. Mulai dari upaya pencegahan, pendeteksian dini, hingga menanggulangi warga yang terdeteksi malaria.
Suasana acara peringatan Hari Malaria Sedunia di Desa Budaya Kertalanggu, Denpasar, Bali pada Senin (13/5). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
"Mungkin Pak Gubernur DKI Jakarta, barang kali ketuk pintu layani dengan hati. Artinya, kita mendatangi keluarga, dan diteruskan, karena banyak yang mengikuti, dan ini memang program dari Kementerian Kesehatan yang kita sebut program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga, dan dengan cepat dideteksi bila seseorang menderita penyakit. Tidak hanya malaria, TBC, dan penyakit lainnya, dan kita mengirim ke puskesmas," kata Nila.
ADVERTISEMENT
Dalam peringatan kali ini, Kemenkes dan sejumlah kepala daerah yang hadir bersama-sama berkomitmen menjadikan Indonesia bebas penyakit malaria pada 2022, khususnya di Pulau Jawa dan Bali. Kesepakatan ini dilakukan dalam menandatangani MoU dan penyerahan plakat.
Nyamuk Anopheles penyebar malaria. Foto: Jim Gathany/CDC via Wikimedia Commons
Selain itu, Kemenkes juga menargetkan Indonesia dapat meraih penghargaan dari WHO, karena sudah terbebas dari malaria.
Pantauan di lokasi, kepala daerah setingkat kabupaten/kota yang hadir antara lain Aceh barat, Bungo (Jambi), Muaro Jambi (Jambi), Tanjung Jabung Timur (Jambi), Tanjung Jabung Barat (Jambi), Lampung Barat (Lampung), Cilacap (Jawa Tengah), Kebumen (Jawa Tengah), Hulu Sungai Tengah (Kalimantan Selatan), Luwu Timur (Sulawesi Selatan), dan Toli-Toli (Sulawesi Tengah).