Menkes: Omicron BA.4 dan BA.5 Lebih Efektif Tembus Vaksinasi dari Generasi Awal

18 Juli 2022 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona Omicron.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap, varian corona Omicron BA.4 dan BA.5 dapat menembus kemampuan imunitas dari vaksinasi. Varian inilah yang menyebabkan kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia belakangan ini.
ADVERTISEMENT
"Subvarian BA.4 dan BA.5 ini memang memiliki kemampuan untuk vaccination evasion, jadi bisa menembus vaksinasi, 2 sampai 3 kali lipat lebih efektif untuk menembus vaksinasi dibandingkan dengan varian omicron yang BA.1," ujar Budi dalam pernyataannya yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/7).
"Sehingga kemungkinan masyarakat untuk terkena, terinfeksi lebih tinggi walaupun yang bersangkutan sudah divaksinasi," sambungnya.
Beberapa negara menurut Budi bahkan mencatatkan penambahan kasus baru hingga 100 ribu orang per harinya. Indonesia harus bersyukur karena paling tinggi sejauh ini 4000an sehari.
"Beberapa negara kenaikannya cukup tinggi malah sudah ada yang menembus angka 100 ribu per hari dan Indonesia itu mirip dengan India di mana kenaikannya tidak cepat. Tetapi perlahan naik terus dan kita belum melihat puncaknya tercapai dengan cepat seperti yang terjadi di negara-negara lain," ucap Budi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasi tingkat hospitalisasi fatalitas yang mungkin akan meningkat akibat sebaran dua varian itu, Presiden Jokowi menyarankan kepada seluruh pemerintah daerah untuk mempercepat capaian booster di seluruh wilayah. Hal itu menjadi penting agar masyarakat terlindungi dan angka fatalitas akibat infeksi dua varian itu pun dapat ditekan.
"Sehingga disarankan masyarakat tetap cepat-cepat saja dibooster karena walaupun ada kemungkinan terkena tapi booster itu terbukti mampu melindungi kita untuk tidak masuk ke rumah sakit dan kalau toh pun masuk rumah sakit, tingkat fatalitasnya akan sangat rendah," kata Budi.
"Bapak presiden memberikan arahan agar vaksinasi booster itu dipercepat. Beberapa kegiatan masyarakat nanti akan kita minta agar diwajibkan vaksinasi booster dengan tujuan untuk melindungi masyarakat kalau terkena jangan sampai masuk RS dan jangan sampai wafat," pungkasnya.
ADVERTISEMENT