Menkes: Polusi Udara Penyebab Dominan Pneumonia, ISPA, dan Asma

28 Agustus 2023 16:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui kumparan di kantornya, Jakarta, Senin (6/2/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui kumparan di kantornya, Jakarta, Senin (6/2/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap 6 penyakit pernapasan yang bisa dipicu polusi udara. Salah satunya infeksi paru.
ADVERTISEMENT
Keenam penyakit tersebut adalah sebagai berikut:
"Kita laporkan keenam penyakit karena gangguan pernapasan beban BPJS-nya Rp 10 triliun. Memang perlu kita sampaikan infeksi paru atau pneumonia, kemudian asma sekitar Rp 8 triliun dari Rp 10 triliun yang tadi," kata Budi usai ratas soal polusi udara dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (28/8).
Menkes kemudian menganalisis, apa kira-kira penyebab penyakit pernapasan tersebut. Apalagi jumlah penderitanya di Jakarta misalnya, meningkat sampai 200 ribuan sebulan, baik di RS maupun Puskesmas.
"Kita juga menganalisis apa penyebab penyakit pernapasan ini. penyebabnya banyak. Yang paling dominan adalah polusi udara. antara 24-34 persen dari 3 penyakit utama tadi. Pneumonia, ISPA, dan asma itu disebabkan oleh polusi udara," urainya.
Foto udara kawasan Margonda depok yang tertutup kabut polusi udara di Depok, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
Polusi udara menurut Budi juga ada beberapa jenis polutan di dalamnya. Pemerintah diminta WHO memantau beberapa di antaranya.
ADVERTISEMENT
"Kita diminta monitor 5 komponen di udara. 3 sifatnya gas 2 sifatnya barang-barang kecil padat. Gasnya sulfur, Co, Nitrogen. Yang dua partikelnya adalah PM 10 mikro dan PM 2,5. Yang bahaya adalah 2,5. Karena bisa masuk sampe pembuluh," ungkap dia.
"Karena ini yang bisa masuk sampe dalam kemudian menyebabkan pneumonia yang di BPJS paling besar," sambungnya.
Particulate Matter (PM2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer). Pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3).