Menkes: Program Cek Kesehatan Gratis Mulai Februari

9 Januari 2025 13:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai penyerahan Surat Selesai Adaptasi dan STR Seumur Hidup kepada 7 dokter spesialis WNI lulusan luar negeri, di Ditjen Tenaga Kesehatan Kemenkes, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/12). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai penyerahan Surat Selesai Adaptasi dan STR Seumur Hidup kepada 7 dokter spesialis WNI lulusan luar negeri, di Ditjen Tenaga Kesehatan Kemenkes, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/12). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Program cek kesehatan gratis untuk masyarakat yang sedang berulang tahun akan mulai bergulir pada Februari mendatang.
ADVERTISEMENT
Screening gratis, memang kita sudah laporkan ke Pak Presiden. Rencananya memang di bulan Februari, yang nanti waktunya akan ditentukan oleh Pak Presiden. Sosialisasi kita akan mulai lakukan di bulan ini,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin di Kemenkes RI, Jakarta pada Kamis (9/1).
Budi menyebut bahwa dirinya masih akan menghadap presiden terlebih dahulu untuk membahas program ini.
“Nanti saya akan menghadap Bapak Presiden sekali lagi, tapi kesiapan kita, kita sudah akan mulai minggu depan berkomunikasi, mensosialisasikan dengan seluruh aparat-aparat daerah,” tuturnya.
“Jadi kita akan lakukannya sih, rencananya serentak di seluruh Indonesia,” sambungnya.
Calon jemaah haji diperiksa sebelum melakukan vaksinasi meningitis di Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (17/4/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Lebih lanjut, pemeriksaan kesehatan ini akan berbeda dengan medical check up yang biasanya dilakukan kaum menengah ke atas.
ADVERTISEMENT
“Medical check-up yang di rumah sakit kan untuk golongan menengah ke atas yang mungkin cuma Rp 10 juta atau Rp 15 juta. Dan itu kan dilakukan di rumah sakit. Ini kan untuk 280 juta rakyat, yang mungkin diukur tensi aja nggak pernah,” tuturnya.
“Tidak se-sophisticated atau secanggih yang dibayangkan untuk elite golongan menengah. Nggak, ini bener-bener screening untuk ratusan juta rakyat Indonesia yang selama ini nggak pernah di-screening,” sambungnya.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan nantinya akan dilakukan di 10 ribu puskesmas.
Screening ini nanti akan dilakukan di puskesmas, 10 ribu dan kemungkinan juga nanti akan kita lakukan di klinik-klinik swasta,” pungkasnya.
Program ini sendiri merupakan program rancangan presiden Prabowo Subianto. Program ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp 3,2 triliun.
ADVERTISEMENT
“Program ini merupakan program dari pemerintahan Presiden Prabowo dengan anggaran APBN 2025 mencapai Rp 3,2 triliun,” tulis keterangan dalam unggahan akun Instagram @gerindra, dikutip Jumat (3/1).
Nantinya program ini dapat diakses oleh balita, remaja, orang dewasa sampai para lanjut usia (lansia) dengan kriteria pemeriksaan yang sudah ditentukan. Untuk dapat mengakses program ini, masyarakat dapat datang ke Puskesmas dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Masyarakat yang berulang tahun cukup mendatangi puskesmas terdekat dengan membawa kartu identitas,” lanjut keterangan tersebut.