Menkes Resmikan RSUD Buton Tengah dan RSUD Kolaka yang Berstandar Tinggi

4 Mei 2025 8:30 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Jumat (2/5).  Foto: Dok. Kemenkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Jumat (2/5). Foto: Dok. Kemenkes RI
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Jumat (2/5).
ADVERTISEMENT
Pembangunan RSUD Buton Tengah ini menjadi bagian dari program Quick Wins Kemekes untuk meningkatkan kapasitas layanan dari Rumah Sakit D Pratama menjadi RS Kelas C.
Dalam sambutannya, Budi Gunadi mengatakan pentingnya ketersediaan dokter spesialis sebagai prasyarat utama pemanfaatan alat kesehatan canggih yang akan ditempatkan di RSUD Buton Tengah.
“Saya titip ke Pak Bupati dan Pak Gubernur, alat itu hanya bisa dipakai kalau ada dokter spesialisnya, sembilan atau sepuluh orang. Di seluruh Indonesia kita memang sangat kekurangan dokter spesialis,” kata Budi dalam siaran persnya, dikutip Minggu (4/5).
Budi mengatakan, untuk menjawab tantangan itu, pemerintah telah meluncurkan sejumlah kebijakan strategis, termasuk program beasiswa dan sistem pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Jumat (2/5). Foto: Dok. Kemenkes RI
"Pemerintah sudah memberikan beasiswa, kita juga membuka sistem dokter spesialis yang baru berbasis rumah sakit. Kita mohon putra-putri terbaiknya diizinkan datang ke sini dan nantinya akan dibayar sesuai dengan layaknya dokter spesialis,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, RSUD Buton Tengah memiliki tujuh dokter spesialis, antara lain spesialis anak, penyakit dalam, dan radiologi. Namun Menkes menegaskan bahwa keberadaan spesialis lain seperti bedah, obgyn, anestesi, patologi klinik, dan saraf juga sangat dibutuhkan.
Budi menegaskan bahwa keberadaan dokter spesialis harus bersifat permanen dan tidak sekadar berbasis kontrak, melainkan diangkat sebagai PNS atau PPPK.
Pembangunan RSUD Buton Tengah didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat, dengan total anggaran mencapai Rp 170 miliar.
“Saya minta tolong kepada Pak Bupati dan Gubernur, jatah pegawai negerinya dikasih lebih banyak, terutama untuk putra daerah, supaya dokter spesialisnya tidak mudah pindah-pindah. Surat izin praktiknya sudah dipegang sama saya, jadi dokter spesialisnya harus tetap di Buton Tengah,” tuturnya.
ADVERTISEMENT

Menkes Juga Resmikan RSUD Benyamin Guluh Kolaka

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali melakukan peresmian RSUD Benyamin Guluh, Kolaka, Jumat (2/5). Foto: Dok. Kemenkes RI
Di hari yang sama, Menkes Budi Gunadi juga meresmikan RSUD Benyamin Guluh, Kolaka. Dia mengatakan pihaknya akan membangun dan memperkuat layanan rumah sakit di 514 kabupaten dan kota di Indonesia, termasuk di Kolaka.
RSUD Benyamin Guluh akan dilengkapi peralatan medis canggih dan memiliki standar pelayanan kesehatan yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.
Budi menyebut fasilitas tersebut akan menargetkan layanan terhadap penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia, yakni stroke, jantung, kanker, ginjal, serta kesehatan ibu dan anak.
“Strateginya adalah memastikan setiap kabupaten dan kota bisa melayani dan menyembuhkan pasien dengan penyakit-penyakit tersebut tanpa perlu dirujuk ke kota besar," kata Budi di Kolaka.
Lebih lanjut, dia mengatakan penyakit seperti stroke dan jantung memiliki masa penanganan yang sangat sempit atau golden period. Oleh karena itu harus penyakit stroke harus dalam waktu kurang dari dua jam, sementara jantung maksimal dalam enam jam.
ADVERTISEMENT
"Kalau pasien stroke dari Kolaka harus dirujuk ke Kendari, bisa terlambat dan keburu wafat. Karena itu, kita hadirkan alat-alatnya langsung ke kabupaten/kota," kata dia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali melakukan peresmian RSUD Benyamin Guluh, Kolaka, Jumat (2/5). Foto: Dok. Kemenkes RI
Dia mengatakan Kemenkes menargetkan 70 hingga 80 persen kasus stroke dan jantung bisa ditangani langsung di daerah.
“Tinggal kesiapan tempat dan SDM-nya yang harus dipenuhi. Ini jadi tanggung jawab bersama dengan pemerintah daerah,” imbuhnya.
Budi juga meminta lebih banyak dokter spesialis lokal, terutama putra daerah, agar alat-alat yang didatangkan bisa dioperasikan secara optimal.
Tak hanya rumah sakit, Kemenkes juga akan mengirimkan alat kesehatan ke 10.000 Puskesmas di seluruh Indonesia. Peralatan tersebut meliputi hematology analyzer, chemical analyzer, dan EKG.
“Kesehatan itu isu penting bagi masyarakat. Saya titip pesan kepada para gubernur dan bupati, bantu kami isi RS dengan SDM yang mumpuni,” tambahnya.
ADVERTISEMENT

RSUD Kolaka Timur Naik Kelas ke Tipe C

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Jumat (2/5). Foto: Dok. Kemenkes RI
Di kesempatan lain, Budi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberinya tugas untuk memastikan seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D, termasuk RSUD Kolaka Timur, dapat ditingkatkan menjadi tipe C.
Langkah ini, kata dia, untuk menjamin akses layanan kesehatan yang setara, terjangkau, dan berkualitas, tanpa memandang lokasi geografis.
"Presiden ingin semua masyarakat Indonesia, di mana pun berada, mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas, tanpa harus pergi jauh ke kota besar atau Pulau Jawa," ujarnya saat meninjau pembangunan RSUD Kolaka Timur di Sulawesi Tenggara, Sabtu (3/5).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Jumat (2/5). Foto: Dok. Kemenkes RI
Kata dia, RSUD tipe C yang dibangun akan dilengkapi dengan peralatan medis modern dan fasilitas penunjang canggih, setara dengan rumah sakit di wilayah perkotaan.
ADVERTISEMENT
Dia menekankan bahwa rumah sakit ini harus menjadi garda terdepan dalam penanganan lima penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia: stroke, jantung, kanker, gagal ginjal, serta masalah kesehatan ibu dan anak.
“Stroke harus ditangani dalam dua jam, jantung maksimal enam jam. Kalau lewat dari itu, risiko kematian sangat tinggi. Jadi rumah sakit di kabupaten kota harus bisa tangani sendiri,” tegasnya.
Untuk itu, lanjut Budi, RSUD tipe C akan dilengkapi dengan fasilitas seperti CT Scan, cath lab, mamografi, laboratorium patologi anatomi, serta layanan kemoterapi. Menurut dia, ketersediaan layanan ini penting agar pasien kanker dapat menjalani terapi berulang di daerah tanpa harus bolak-balik ke rumah sakit rujukan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Budi menyoroti pentingnya perencanaan matang dari pemerintah daerah. Ia meminta para kepala daerah untuk menyiapkan master plan pembangunan rumah sakit secara komprehensif, disertai regulasi pendukung seperti peraturan gubernur atau peraturan bupati.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali melakukan peresmian RSUD Benyamin Guluh, Kolaka, Jumat (2/5). Foto: Dok. Kemenkes RI
Budi juga menyoroti kurangnya dokter spesialis di beberapa wilayah, termasuk Kolaka Timur. Dia pun mendorong agar segera diisi, baik dari rumah sakit terdekat maupun bantuan dari Kemenkes.
ADVERTISEMENT
“Putra-putri daerah harus diberi kesempatan menjadi spesialis dan mengabdi di rumah sakitnya sendiri,” katanya.
Budi juga menyoroti masalah manajemen rumah sakit yang sering menjadi hambatan. Menurut dia, banyak RSUD yang sepi bukan karena kurangnya fasilitas, melainkan karena pengelolaan yang kurang optimal.
Oleh karena itu, Budi mendorong agar kepala daerah membuka peluang bagi satu posisi manajemen RS untuk diisi oleh tenaga ahli dari Kemenkes demi pengelolaan yang lebih profesional dan terintegrasi dengan pusat.
Sebagai dukungan tambahan, Kementerian Kesehatan akan menyediakan layanan konsultasi manajemen rumah sakit secara gratis bagi seluruh daerah. Namun, kata dia, menekankan bahwa membangun rumah sakit bukan satu-satunya solusi.
“Rumah sakit itu untuk mengobati. Tapi tugas utama kita adalah mencegah agar masyarakat tidak sakit. Peran Puskesmas dan tenaga kesehatan di desa sangat penting untuk ini,” tandasnya.
Rumah Sakit Benyamin Guluh. Foto: Kemenkes RI
Rumah Sakit Benyamin Guluh. Foto: Kemenkes RI
RSUD Kolaka Timur. Foto: Kemenkes RI
RSUD Buton Tengah. Foto: Kemenkes RI
RSUD Kolaka Timur. Foto: Kemenkes RI
RSUD Kolaka Timur. Foto: Kemenkes RI