Menkes Respons Jiwasraya Kolaps, BPJS Aman?

1 Desember 2022 17:38 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Budi Gunadi Sadikin didampingi Menteri BUMN Erick Thohir memberikan keterangan pers, di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (24/11/2022). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Budi Gunadi Sadikin didampingi Menteri BUMN Erick Thohir memberikan keterangan pers, di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (24/11/2022). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin merespons asuransi yang kolaps belakangan membuat banyak pihak merugi, contohnya jiwasraya. Bagaimana dengan BPJS?
ADVERTISEMENT
Budi menerangkan, Indonesia sampai saat ini belum mampu menjanjikan sampai berobat ke luar negeri seperti pejabat dan konglomerat.
“Sistem yang baik kebutuhan layanan dasar dilayani sama rata kaya BPJS kaya miskin tua muda, tapi layanan tambahannya untuk orang yang mampu di cover sistem mekanisme swasta,” terang Budi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/12)
Bagi Budi jiwasraya berjanji sekian besar uangnya namun tak cukup, lalu collaps. Case seperti itu terjadi bukan hanya di indonesia saja tapi terjadi seluruh dunia.
“Casenya kelihatan ketika cashflownya negatif, pada saat pemenuhan kewajibannya, dari tahun ke tahun semua perusahaan asuransi kesehatan jiwa termasuk BPJS,” beber Budi.
Apa strateginya? Budi berpandangan, pemerintah membuat sistem asuransi jaminannya sesuai dengan cash flow. Jika tidak, potensi kolaps akan besar.
ADVERTISEMENT
“Gimana caranya mencegah memastikan tidak kolaps kita harus realistis kalau masuk preminya cuma bisa 100 Ribu ya janjinya 100 Ribu jangan janjinya 200 Ribu atau 500 Ribu. sekarang masih bisa dipenuhi ke depan akan membebani negara pemerintah dan generasi selanjutnya,” tegas Budi.
Kini, puluhan karyawan Jiwasraya sudah diPHK, uang para nasabah juga tak kunjung dikembalikan.