Menkes: RI Masuk Gelombang 3 Kasus COVID-19, Segera Vaksin dan Booster

9 November 2022 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam GlobalFund Seventh Replenishment Conference, New York, Amerika Serikat, kamis (22/9). Foto: Kemenkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam GlobalFund Seventh Replenishment Conference, New York, Amerika Serikat, kamis (22/9). Foto: Kemenkes RI
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan. Pemicu kasus COVID-19 meningkat akibat ada subvarian baru.
ADVERTISEMENT
"Jadi memang sekarang kasusnya naik disebabkan varian baru. Varian baru ada tiga, BA2.75, XBB dan BQ1. Yang banyak di Indonesia adalah BQ1, banyak di Eropa dan Amerika dan XBB ada di Singapura," kata Budi kepada wartawan di Surabaya, Rabu (9/11).
"Orang sudah divaksin, sudah kena, cepat juga tertular. Dan masuk RS (rumah sakitnya) juga sedikit di atas BA2.75 bulan Agustus kemarin," ujarnya.i
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat meninjau gedung baru RS Islam Surabaya Jalan Ahmad Yani, Wonokromo, Surabaya, Rabu (9/11/2022). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Kasus COVID-19 Akan Terus Meningkat

Budi menjelaskan, pasien COVID-19 yang dirawat mencapai 24.000 orang sejak bulan Oktober 2022. Sementara pasien bergejala ringan dan berat ada 10.000 pasien dan yang meninggal 1.300 orang.
Lebih lanjut, menurut Budi, kasus COVID-19 di Indonesia akan terus meningkat. Dia menilai saat ini sudah masuk gelombang ketiga lonjakan COVID-19. Dia menyebut, kasus terbanyak subvarian baru ini ada di kota besar.
ADVERTISEMENT
"Kasus paling banyak ditemukan di Bali, Surabaya, Jakarta. Gelombang sudah mulai naik sekarang. Jadi dijaga dari sekarang," katanya.
Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono meninjau pelaksanaan vaksinasi booster yang diselenggarakan oleh Korlantas Polri di Gedung Djayusman Korlantas Polri, Jakarta Selatan. Foto: Dok. Istimewa
Sarjana Fisika Nuklir ITB ini mengimbau kepada masyarakat yang belum melakukan booster untuk segera vaksin.
"Yang belum vaksin cepat vaksin. Kalau punya orang tua belum vaksin, paksa vaksin, belum booster, paksa dibooster," imbau Budi.
"Karena vaksinasi dan booster itu sangat mengurangi risiko masuk RS dan wafat. Dia akan tertular, tidak apa-apa tertular, tapi kalau dia divaksinasi, dia itu ringan. Jadi tolong cepat-cepat vaksinasi, dan yang sudah tapi belum booster, cepat di-booster," lanjut Budi.
Budi juga mengimbau masyarakat tetap memperketat protokol kesehatan.
"Jadi saran saya, tetap pakai masker. Karena kasusnya lagi naik cepat sekarang. Dan yang belum divaksin, harus segera booster," tutup dia.
ADVERTISEMENT