Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menkes soal Pengetatan Pintu Masuk dari China: Kita Rasa Tidak Perlu
3 Januari 2023 14:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes ) Budi Gunadi Sadikin menyebut saat ini tidak perlu ada pengetatan pintu masuk bagi pendatang dari China. Sebab imunitas masyarakat Indonesia sudah tinggi.
ADVERTISEMENT
"Kita Alhamdulillah rezeki anak saleh, imunitas penduduk kita luar biasa kuat, kombinasi dari vaksinasi dan infeksi, jadi ada secara buatan kita suntik tapi ada secara alamiah memang terjadi," ujar Budi saat di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/1).
"Jadi kita merasa ya tidak perlu kita mengetatkan," imbuhnya,
Menurut Budi, varian COVID-19 yang mengamuk di China akibat tiga varian, yakni BA5.2, BF.7, dan BA.2.75 dan semuanya sudah masuk ke Indonesia. Tiga varian ini diklaim oleh Menkes tidak mengalami kenaikan di Indonesia.
"Yang terakhir BF.7 masuknya 14 Juli dari Bali, untuk yang BA.2.75 sama BA5.2 itu udah naik tinggi dan Indonesia sudah turun. Yang BF.7 tidak ada pergerakan berarti," sambungnya.
Budi menyebut tingkat imunitas akibat vaksin dan infeksi alami, menyebabkan ketahanan masyarakat Indonesia sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
"Nah di China karena lockdown-nya sangat ketat yang (imunitas) alamiah itu tidak sebanyak di Indonesia, tidak terbentuk. Padahal secara sains juga imunitas paling kuat dan tahan lama adalah vaksinasi plus infeksi. Jadi kalau kita sudah divaksin kemudian sudah terinfeksi imunitas kita paling kuat dan paling lama," ujarnya.
Sebelumnya, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Italia, dan Maroko melakukan pengetatan terhadap kedatangan orang dari China. Mereka mewajibkan tes PCR saat kedatangan atau sebelum keberangkatan dari China.