Menkes Tambah Kuota Beasiswa Dokter Spesialis, Tahun Depan Jadi 2.500

13 Desember 2022 20:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Budi Gunadi Sadikin usai rapat dengan Komisi IX di DPR, Rabu (30/11). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Budi Gunadi Sadikin usai rapat dengan Komisi IX di DPR, Rabu (30/11). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa Indonesia saat ini mengalami krisis ketersediaan dokter spesialis. Hal ini disebabkan oleh kurangnya angka produksi dan tidak meratanya distribusi dokter spesialis ke seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kita butuh melakukan pembaharuan sistem untuk meningkatkan jumlah produksi serta upaya pemerataan dokter spesialis di seluruh kabupaten kota di Indonesia,” ungkap Budi dalam Dialog Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Pendayagunaan Dokter Spesialis di Jakarta pada Selasa (13/12).
Berdasarkan data WHO, rasio kebutuhan dokter untuk warga negara Indonesia adalah 1:1000. Sedangkan rasio untuk negara maju ada di angka 3:1000 dokter, bahkan beberapa negara berupaya mencapai rasio sebanyak 5:1000 dokter.
Upaya pemenuhan ini dilakukan melalui academic health system (AHS). Bertujuan memastikan lebih banyak dokter yang terfasilitasi untuk bisa mengenyam pendidikan dokter spesialis berbasis universitas (university based). Serta didukung pula melalui sistem pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit (hospital based).
Budi menjelaskan bahwa pembentukan konsep pendidikan dokter spesialis melalui hospital based dapat memungkinkan pembayaran gaji bagi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
ADVERTISEMENT
“Objektifnya bukan untuk mengurangi produksi dalam sistem universitas melainkan untuk membuka peluang baru dan menambah jumlah produksinya melalui sistem pendidikan berbasis rumah sakit.” ujarnya.
Budi mengaku pihaknya berupaya meningkatkan jumlah penerima beasiswa pendidikan dokter spesialis. Dari yang semula 300 menjadi 1.600, dan tahun depan akan disediakan sebanyak 2500 beasiswa untuk dokter spesialis, sub-spesialis, termasuk fellowship lulusan luar negeri.