Menkes Targetkan 10.000 Puskesmas Punya Insulin, Tekan Kematian Diabetes

24 November 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Budi Gunadi Sadikin di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (8/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Budi Gunadi Sadikin di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (8/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunandi Sadikin bakal menyiapkan insulin di setiap Puskesmas di Indonesia guna mempercepat penanganan pasien diabetes.
ADVERTISEMENT
“Saya siap untuk membagi insulin ke seluruh puskesmas. Begitu pilot project ini berhasil, saya pastikan itu terjadi (di) 10.000 puskesmas,” ujar Budi Gunandi Sadikin di Gedung Kiara RSCM Jakarta Pusat, Minggu (24/11).
Budi mengatakan untuk saat ini rencana tersebut masih dalam proses pendataan dan pengkajian. Akibat alat screening diabetes masih belum optimal.
“Tapi sekarang saja deteksi dininya masih belum secara optimal dijalankan, baru bisa dijalankan (secara optimal) di tahun depan. Oleh karena itu kita sekarang masih mencoba mendata berapa banyak yang kena, di daerah mana, termasuk tipe apa. Baru kita kasih insulin,” ujarnya.
Prosedur pemberian insulin berbeda dengan obat-obatan lainnya, Budi mengatakan, akan menyiapkan pendampingan kepada dokter dan perawat melalui pelatihan. Termasuk mengecek kebutuhan alat pendingin di masing-masing puskesmas.
ADVERTISEMENT
“Insulin itu kondisinya berbeda dengan obat-obatan biasa. Penyimpanannya harus di tempat yang suhunya dingin, pemberiannya juga berbeda harus ada didampingin juga antara perawat bersama dokternya, “ ucapnya.
“Sekarang saya (juga) lagi ngitung (kebutuhan yang diperlukan) supaya insulin bisa dikasih ke puskesmas dan secara logistik puskesmas punya lemari es penyimpanan (insulin) ini,” tandasnya.
Sementara itu Project Leader Caring Diabetes Caring Well Beings (CDIC) dokter Aman Bhakti Pulungan menuturkan saat ini terdapat 70 persen kasus diabetes baru dengan komplikasi akut yang mengancam jiwa tanpa disadari. Komplikasi ini dikenal dengan istilah Ketoasidosis Diabetik (KAD).
“Jadi saat ini, data kita itu, 70% pasien baru yang diabetes itu, masuk dengan KAD. Jadi KAD ini tidak sadar masuk, muntah-muntah, dan bisa juga gawat sekali, dan bisa masuk ICU, dan bisa meninggal,” ujarnya di tempat yang sama.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya insulin di tiap Puskesmas, diharapkan bisa menekan angka kematian penderita diabetes.