Menkes Ungkap Alasan Jokowi Enggan Terapkan Lockdown: Ekonomi Akan Jatuh

28 Januari 2021 22:11 WIB
Presiden Joko Widodo sebelum disuntik vaksin corona Sinovac dosis ke-2 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/1). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo sebelum disuntik vaksin corona Sinovac dosis ke-2 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/1). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi telah menginstruksikan menerapkan karantina wilayah hingga RT/RW. Menkes Budi Gunadi Sadikin kemudian menjelaskan mengapa Jokowi lebih memilih karantina wilayah dibanding lockdown.
ADVERTISEMENT
Budi menuturkan, Jokowi kala itu menjelaskan jika dilakukan lockdown, maka ekonomi Indonesia akan jatuh. Budi kemudian menyepakati dan mengibaratkan lockdown seperti perang Amerika-Vietnam.
"Bapak Presiden kasih saran ke saya. Ini kalau lockdown, ekonomi akan jatuh sekali. Saya bilang, Pak itu kalau lockdown kayak dulu perang Amerika di Vietnam, kita tidak tahu perang musuh dari di mana, bom apa, bisa kena satu kampung," ujar Budi saat meninjau vaksinasi massal di UGM, Kamis (28/1).
"Sebenarnya kalau kita pinter intainya, kita bisa tahu titik-titiknya ada di mana sehingga tidak usah besar-besaran aksinya," ujarnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Maka dari itu, langkah karantina wilayah yang sempit seperti di RT/RW dianggap menjadi langkah yang tepat. Meski begitu, kebijakan ini butuh partisipasi dari masyarakat dari level di bawah.
ADVERTISEMENT
"Nah itu PR yang beliau ke kita. Jadi saya akan cepat sambil jalanin vaksinasi saya ke teman-teman rumah sakit supaya memberdayakan puskesmas, supaya bisa memberdayakan kepala desa, kelurahan, RT/RW supaya kalau ada yang kena, intinya kan gini mengatasi pandemi satu, yaitu mengurangi laju penularan," ujarnya.
Budi menjelaskan, ketika ada satu orang yang terpapar corona, maka harus segera diisolasi supaya tidak menularkan virus. Orang terdekat seperti saudara atau teman harus bisa dites sebelum 24 jam.
Salah satu jembatan terlihat sepi saat lockdown di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: Lim Huey Teng/Reuters
"Supaya tahu supaya bisa isolasi. Kuncinya cuma itu. Begitu kena tracing cepet tangkap langsung isolasi itu bergeraknya di level paling kecil, tidak bisa kita bergerak dari Jakarta melihat ke kampung-kampung di Jogja," pungkasnya.
Sebelumnya, kasus virus corona di Indonesia sudah menembus 1 juta kasus. Wakil Ketua III KPCPEN Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan sejumlah langkah dan strategi khusus untuk menekan penyebaran kasus COVID-19.
ADVERTISEMENT
Muhadjir mengungkapkan, Jokowi memerintahkan langkah khusus berupa karantina wilayah terbatas sampai tingkat mikro di lingkup RT dan RW.
Karantina terbatas rencananya akan dilakukan untuk mendalami kasus yang ada di suatu wilayah dan melakukan pemisahan masyarakat dengan kasus positif dengan dilakukan isolasi mandiri atau isolasi kolektif.