Menkes Ungkap Angka Kematian Bayi Sangat Tinggi: Lahir Prematur

2 September 2024 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Budi Gunadi Sadikin usai raker bersama DPR RI, Senin (8/7/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Budi Gunadi Sadikin usai raker bersama DPR RI, Senin (8/7/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa Indonesia termasuk negara yang paling tinggi tingkat kematian bayinya. Ia mengatakan tiap tahunnya ada 78 ribu bayi meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan. Budi pun mengungkapkan alasannya.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan dia saat mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak di RS Ngoerah, Denpasar, Bali, Senin (2/9).
"Nah yang paling banyak di Indonesia meninggalnya karena lahir prematur. Jadi sekarang apa yang kita lakukan. Biasanya bayi itu lahirnya antara 2,5 kilogram sampai 4,0 kilogram itu 37 bulan [minggu, red] ke atas," kata Budi.
Budi mengatakan bahwa penyebab lainnya adalah karena banyak masyarakat Indonesia yang menikah terlalu cepat sehingga ada masalah di kandungan istri, sehingga bayi lahir lebih cepat dan bobotnya di bawah rata-rata.
"Indonesia, karena segala macam hal, menikahnya terlampau cepat, ada masalah di kandungan, di bawah 37 bulan [minggu, red] lahirnya," ujarnya.
Lebih jauh, Budi menuturkan bahwa pihaknya telah membagi untuk bayi yang bobotnya di bawah standar rata-rata bayi agar ditangani di berbagai infrastruktur kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah bagi, di Puskesmas bisa [bayi] di bawah 2 kilogram, di rumah sakit di 514 kabupaten kota bisa [bayi] di bawah 1,8 kilogram. Di rumah sakit provinsi bisa sampai 1 kilogram dan di bawah 1 kilogram rumah sakit vertikal kita," tandas dia.