Menko PMK Ingin Upacara Kemerdekaan Kembali Digelar di Ponpes Ngruki Tahun Depan

21 Agustus 2022 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri silaturahmi akbar dalam acara puncak Setengah Abad Khidmat Pondok Ngruki untuk Negeri di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (21/8/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri silaturahmi akbar dalam acara puncak Setengah Abad Khidmat Pondok Ngruki untuk Negeri di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (21/8/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy, berharap agar upacara Hut Kemerdekaan bisa kembali digelar di Ponpes Al Mukmin atau lebih dikenal sebagai Ponpes Ngruki di Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Pada 17 Agustus lalu, untuk pertama kalinya Ponpes Ngruki menggelar upacara kemerdekaan Republik Indonesia.
"Kemarin, saya alhamdulillah memenuhi undangan dari pimpinan Ponpes Al Mukmin Ngruki melaksanakan upacara untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke-77. Dan saya sangat terharu karena menurut informasi penjelasan dari Ustaz Yahya baru kali ini Al Mukmin Ngruki memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia," kata Muhadjir saat peringatan 50 tahun Ponpes Ngruki, Minggu (21/8/2022).
"Saya berharap untuk tahun-tahun yang akan datang peringatan serupa akan dilaksanakan," harapnya.
Muhadjir mengatakan bahwa alumni Ponpes Ngruki ini sudah tersebar di seluruh Tanah Air. Bahkan, lanjut dia, banyak di antara mereka berkiprah hingga ke mancanegara.
Menurutnya, banyak alumni Ngruki yang telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk membangun Republik Indonesia ini.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri silaturahmi akbar dalam acara puncak Setengah Abad Khidmat Pondok Ngruki untuk Negeri di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (21/8/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Dan dari jumlah tersebut [16 ribu alumni Ngruki] menurut penjelasan Ustaz Yahya kemarin yang 28 persen menjadi guru agama menjadi kiai menjadi ustaz, 27 persen menjadi pengusaha, 7 persen menjadi ASN ada TNI dan juga polri, dan 38 persen melanjutkan sekolah atau menjadi ibu rumah tangga," katanya.
ADVERTISEMENT
Pada temu akbar alumni Ponpes Ngruki ini, Muhadjir berharap agar pada alumni bisa terus membesarkan Ponpes Al Mukmin Ngruki.
"Kita teruskan dasar yang telah diletakkan para pendirinya. Dan tentu saja karena Al Mukmin Ngruki ini adalah merupakan bagian dari anak bangsa dari putra putri terbaik dari Republik Indonesia ini maka kita juga harus memberikan ruangan yang cukup. Ruangan yang cukup luas kepada para alumninya untuk memberikan pengabdian terbaiknya untuk nusa dan bangsa dan agama," katanya.
Pemerintah, menurut Muhadjir, juga akan terus memberikan dukungan terhadap keberadaan Ponpes Al Mukmin ini.
"Kemarin Al Mukarom Bapak Abu Bakar Ba'asyir sudah menyampaikan tidak boleh lagi ada jarak antara kita semua sebagai anak bangsa. Bahwa Indonesia ini majemuk. Ketika kita berbicara tentang majemuk berarti harus mentoleransi ada toleransi, menghargai perbedaan tetapi juga harus sebagai ciri khas ponpes sebagai lembaga pendidikan yang beragama islam maka nilai-nilai keagamaan nilai-nilai religiusitas, nilai Keislaman tetap harus mewarnai di dalam pengabdian untuk nusa dan bangsa ini," pungkasnya.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri silaturahmi akbar dalam acara puncak Setengah Abad Khidmat Pondok Ngruki untuk Negeri di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (21/8/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Alumni Ponpes Islam Al Mukmin (IKAPPIM) Ngruki, Anas Kamaludin, mengatakan bahwa Ponpes Ngruki ini didirikan atas dasar kecintaan pada negeri.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, ponpes ini berdiri karena peduli terhadap pendidikan negeri ini. Memberikan pendidikan yang layak dan baik terutama di bidang agama.
"Jadi basic agama memang sangat penting untuk setiap manusia anak-anak. Nah ini dengan seperti itu sebenarnya kita sudah membuktikan ya bahwa pondok ngruki ini sejak awal berdirinya tidak pernah sama sekali anti NKRI. Justru dengan berdirinya pondok ini kita menunjukkan bahwa Ngruki ini cinta negeri ini," kata Anas.
"Dan ini terbukti sudah 50 tahun. Melahirkan banyak alumni kurang lebih 16 ribu alumni ini menunjukkan bahwa alumni yang ada ini bisa berkiprah membangun negeri ini," pungkasnya.