Menko PMK Teken MoU dengan NU, Muhammadiyah, PGRI soal Revolusi Mental

12 November 2020 12:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Foto: Menko PMK
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Foto: Menko PMK
ADVERTISEMENT
Kemenko PMK menggandeng sejumlah organisasi seperti PB NU, PP Muhammadiyah, Forum Rektor Indonesia dan PGRI untuk mensukseskan program revolusi mental. Komitmen ini diperkuat dengan penandatanganan MoU antara Menko PMK Muhadjir Effendy dan 4 organisasi tersebut, Kamis (12/11).
ADVERTISEMENT
Menko PMK menjelaskan, dengan adanya penandatangan MoU ini, diharapkan eksekusi program revolusi mental bisa segera dilakukan.
"Penandatanganan ini sengaja kami dahulukan karena kita harapkan awal tahun 2021 itu nanti sudah langsung bergerak. Karena kalau nanti awal tahun baru kita tanda tangani, nanti nunggu 3 bulan baru direncanakan," ujar Muhadjir di acara penandatanganan MoU di Kemenko PMK, Jakarta Pusat.
Muhadjir mengatakan, keterlibatan 4 ormas ini diharapkan membuat eksekusi revolusi mental menjadi lebih cepat dan mencakup banyak lapisan.
Menko PMK Muhadjir Effendy saat rapat koordinasi bersama sejumlah kementerian terkait penyaluran dana bantuan. Foto: Humas Kemenko PMK
Ada 3 hal yang akan menjadi fokus revolusi mental. Pertama, integritas, kedua etos kerja dan terakhir gotong royong. 3 fokus ini akan dirinci dalam lima gerakan besar yang bakal dilakukan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Kelima gerakan besar itu adalah gerakan Indonesia bersih, gerakan Indonesia melayani terutama bagi pejabat publik para aparatur sipil negara untuk betul-betul memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kemudian, gerakan mandiri terutama yang berkaitan dengan masalah ekonomi, gerakan Indonesia tertib, dan terakhir gerakan Indonesia bersatu.
Muhadjir menyebut, revolusi mental tak akan berhasil jika hanya dilaksanakan pemerintah. Oleh karena itu melalui kerja sama ini, diharapkan keempat organisasi tersebut dapat membantu mensosialisasikan tujuan pemerintah dalam program revolusi mental.
"Kami berharap dengan MoU ini nanti dalam bulan-bulan terakhir ini, kira-kira tinggal satu setengah bulan, kita harapkan ada kegiatan-kegiatan konkret dari 4 organisasi besar yang kami ajak kerja sama ini," ungkap Muhadjir.
"Saya kira dari 4 organisasi besar ini sudah kami anggap representatif untuk mewakili nanti untuk kita bisa melakukan gerakan-gerakan yang lebih masif di tahun anggaran 2021," kata Muhadjir.
ADVERTISEMENT