Menko Polhukam Bakal Panggil Ditjen Pajak-Kominfo Imbas Bocornya 6 Juta NPWP

23 September 2024 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto membahas Revisi UU MK di DPR, Senin (13/5/2024). Foto: Dok. Kemenpolhukam
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto membahas Revisi UU MK di DPR, Senin (13/5/2024). Foto: Dok. Kemenpolhukam
ADVERTISEMENT
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto bakal memanggil pejabat Ditjen Pajak , BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) hingga Kominfo.
ADVERTISEMENT
Mereka dipanggil pekan ini dalam rangka klarifikasi terkait bocornya 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) termasuk milik Presiden Jokowi, Menkeu Sri Mulyani hingga Menkominfo Budi Arie.
“Minggu ini saya akan panggil Dirjen Pajak, BSSN, Kominfo untuk kita evaluasi permasalahannya apa secara detail, supaya tidak terjadi hal serupa,” kata Hadi saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/9).
Hadi belum mengetahui apa penyebab data ini bocor. Ia akan mengidentifikasi masalah ini saat meminta klarifikasi dari Dirjen Pajak yang bertanggung jawab terhadap data NPWP yang disimpan di internal mereka.
“Apakah Dirjen Pajak waktu itu sebagian tidak menyimpan datanya di PDSN 2 dan apa ada kelemahan,” katanya.
Petugas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memberikan informasi pemadanan Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) kepada wajib pajak di salah satu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Jakarta, Selasa (27/2/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto

Terkuak 18 September 2024

Penjualan data ini diungkapkan oleh perusahaan sekuriti Falcon Feeds dan juga pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, pada 18 September 2024.
ADVERTISEMENT
Teguh mengatakan 6 juta data NPWP bocor dan diperjualbelikan di Breach Forum. Beberapa di antaranya adalah data pejabat negara. Mulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Presiden Jokowi.
"Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar Rp 150 juta. Data yang bocor di antaranya NIK, NPWP, alamat, nomor hp, email dan lain-lain," kata Teguh dalam akun X @secgron.
Data Jokowi, anak-anaknya, dan para menteri bocor dan dijual Rp 150 juta, 18 September 2024. Foto: Screenshot X/@secgron
Teguh juga mengunggah tangkapan layar di Breach Forum. Dalam foto tersebut, ada nama Bjorka dan tertulis tanggal 18 September 2024.
Totalnya, ada 6,6 juta data yang dijual di forum itu. Data-data tersebut dibanderol senilai USD 10 ribu atau sekitar Rp 153,1 juta (kurs Rp 15.323).
"NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani & menteri lainnya juga dibocorkan di sampel yang diberikan oleh pelaku," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Ada 10 ribu sampel data yang diperlihatkan Bjorka. Dia juga menulis pesan dalam bahasa Inggris yang menohok:
Dalam sampel tersebut Anda akan menemukan informasi pribadi tentang presiden Indonesia dan anak-anaknya yang bodoh, serta pejabat di Kementerian Keuangan dan menteri-menteri lainnya yang juga tidak berguna.