Menkomdigi: Pemerintah Terbuka Terkait Masukan soal Makan Bergizi Gratis

6 Januari 2025 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkomdigi Meutya Hafid membagikan makan bergizi gratis di SDN Cilangkap 3, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkomdigi Meutya Hafid membagikan makan bergizi gratis di SDN Cilangkap 3, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid melakukan peninjauan pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Cilangkap 5 dan 3, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1).
ADVERTISEMENT
Meutya mengatakan, pembagian makan bergizi hari pertama telah berlangsung lancar. Mulai dari proses persiapan, distribusi, dan pembagian. Apabila nantinya ada evaluasi, kata Meutya, pemerintah juga sangat terbuka.
“Jadi kami pemerintah sangat terbuka kepada masukkan karena memang kita sedang, hari pertama ini kita akan lihat evaluasinya. Kalau ada yang terlupa-terlupa, nanti kita ingatkan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi),” kata Meutya usai meninjau lokasi pembagian gizi gratis, di SDN Cilangkap 5, Depok, Senin (6/1).
Pendistribusian makan bergizi gratis juga telah dilaksanakan di 190 titik, yang tersebar di 26 provinsi. Dalam persiapannya, Meutya melanjutkan, pemerintah juga menggandeng UMKM setempat.
Menkomdigi Meutya Hafid membagikan makan bergizi gratis di SDN Cilangkap 3, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
Menkomdigi Meutya Hafid meninjau langsung lokasi makan bergizi gratis di SDN Cilangkap 5, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
Menkomdigi Meutya Hafid meninjau langsung lokasi makan bergizi gratis di SDN Cilangkap 5, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
“Tidak hanya bagi adik-adik yang mendapat makan gratis bergizi atau MBG. Tapi juga bagi semua ekosistem yang membantu. Karena juga pemerintah melibatkan UMKM dalam penyiapan makanannya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, kata Meutya, pemerintah juga telah menetapkan standar khusus dalam program makan bergizi ini. Mulai dari karbohidrat, sayur, dan protein. Bahkan untuk menunya sendiri, disesuaikan dengan kekuatan pangan di daerah tersebut.
“Menu juga tidak dibuat baku harus sama seluruh Indonesia. Tapi ada standar-standarnya. Kenapa demikian? Untuk kita lihat kekuatan-kekuatan di lokal itu apa. Jadi kalau memang di situ kekuatannya di peternakan ayam, maka yang diserap itu,” pungkasnya.