Menkomdigi Sebut RI Perlu 9 Juta Talenta Digital untuk Kuasai Teknologi

12 Desember 2024 5:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Rabu (11/12/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Rabu (11/12/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyebut bahwa Indonesia masih membutuhkan sebanyak 9 juta talenta digital hingga 2030 mendatang.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan tersebut bertujuan agar masyarakat Indonesia dapat menguasai perkembangan teknologi digital, termasuk artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan dalam kunjungannya ke Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (11/12).
"Setelah dihitung-hitung, tentu ini berdasarkan hitungan bersama, ya, bahwa kita kalau mau menguasai teknologi digital kita perlu 9 juta talenta digital hingga 2030. Sekarang sudah 2024, PR kita banyak," ujar Meutya di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Rabu (11/12).
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengunjungi Sekolah Tinggi Multi Media (MMTC) Yogyakarta di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (11/12/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Untuk pemenuhan itu, lanjutnya, sejumlah perusahaan teknologi global seperti AWS hingga Microsoft pun disebut siap bekerja sama dengan pemerintah Indonesia.
"Kita sudah melakukan dengan beberapa, tidak sendiri ya, perusahaan teknologi global AWS misalnya, sudah punya komitmen hampir 1 juta, kalau nggak salah 800 [ribu] atau 900 [ribu] talenta digital," papar dia.
ADVERTISEMENT
"Microsoft kemarin menyatakan siap untuk tahun ini bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk melahirkan 1 juta [talenta digital]," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Meutya juga mengapresiasi UGM yang turut bekerja sama membantu pemerintah dalam mewujudkan pemenuhan talenta digital itu.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Rabu (11/12/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Dengan begitu, ia berharap institusi pendidikan lainnya juga ikut berkontribusi aktif membantu melahirkan talenta-talenta digital di Indonesia. Tak hanya itu, termasuk juga bantuan dari pihak swasta.
"Kemudian artinya ke-9 juta itu perlu bersama-sama, kementerian tidak bisa sendiri membiayai pelatihan khusus 9 juta, juga saya rasa kita harus ramai-ramai," katanya.
"Nah, tentu ini harus masif dilakukan, jadi enggak bisa Kementerian Komunikasi Digital saja. Kampus, perusahaan-perusahaan swasta besar, kemudian pemerintah tentu, dan lain-lain," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Meutya menekankan jika telat mencapai jumlah kebutuhan 9 juta talenta digital di 2030, Indonesia dikhawatirkan bakal tertinggal dari negara lainnya.
"Kalau kita terlambat mencapai 9 juta kita dikhawatirkan akan bertinggal. Jadi, ini yang jadi PR bersama, di luar tentu tantangan-tantangan lain seperti infrastruktur," tuturnya.