Menkomdigi Ungkap Alasan Susahnya Berantas Judi Online di Indonesia

28 November 2024 15:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (kiri) dan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid (kanan), saat konferensi pers di Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (28/11/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (kiri) dan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid (kanan), saat konferensi pers di Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (28/11/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengungkapkan alasan susahnya memberantas judi online (judol) di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meutya menyebut, permasalahan pertama adalah terkait penutupan situs judi online. Menurutnya, hal tersebut memang membutuhkan tenaga ekstra.
"Kemudian tantangan-tantangan dalam menghadapi judi online. Tentu ini beda-beda di setiap kementerian. Saya akan bicara dari kementerian kami. Pengawasan terhadap situs-situs judi. Yang ditutup satu, tumbuh sepuluh atau tumbuh seratus. Itu memang memerlukan tenaga luar biasa," kata dia dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (28/11).
Permasalahan berikutnya, yakni terkait kerja sama dengan perusahaan teknologi tingkat global. Meskipun komunikasi dengan perusahaan tersebut berjalan, lanjutnya, ada tantangan yang ditemukan. Misalnya, dalam menyesuaikan dan mematuhi aturan yang ada di Indonesia.
"Kemudian juga kerja sama dengan platform yang rata-rata adalah perusahaan global teknologi raksasa. Itu juga menjadi PR luar biasa. Komunikasi alhamdulillah jalan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Tapi, bagaimana membuat teman-teman dari platform teknologi besar itu mau comply dengan aturan yang ada di Indonesia. Itu tentu kita perlu bolak-balik diskusi dengan mereka, untuk kemudian mencapai solusi bahwa mereka juga ikut narasi bangsa bahwa kita sedang perang menghadapi judi online," papar dia.
Ilustrasi judi online. Foto: Burdun Iliya/Shutterstock
Meutya menyebut, sejumlah perusahaan memang ingin terlibat membantu upaya Indonesia dalam perang melawan judol.
"Karena aturan di negara-negara lain berbeda-beda. Tapi, sudah ada komitmen dari beberapa yang ingin juga terlibatlah membantu Indonesia. Itu, sih, mungkin kenapa," katanya.
Lebih lanjut, Meutya pun menekankan bahwa seluruh pihak perlu upaya yang kompak untuk memberantas judol di Indonesia.
"Pada intinya adalah kami yakin kalau kompak, kuat, sebagaimana arahan presiden, ya. Hari ini Pak Menko meskipun lintas tapi tetap karena semuanya ter-link menjadi satu permasalahan judi online ini," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Selama kompak, semuanya saya rasa insya Allah bisa ditangani," pungkasnya.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (kiri) dan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid (kanan), saat konferensi pers di Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (28/11/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Hal senada juga disampaikan oleh Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Sekali lagi, pemiskinan baru melalui judi online tidak bisa dihentikan oleh sepihak. Tapi semua pihak terlibat," tutur Cak Imin di lokasi yang sama.
"Para pendidik, pemerintah, masyarakat, dan kita semua, harus bahu-membahu mengatasi bencana sosial yang membahayakan lahirnya kemiskinan baru di Tanah Air kita," tandasnya.