Menkominfo Ungkap Progres Perbaikan Kabel Bawah Laut di Maluku: 26 Mei Selesai

10 Mei 2022 18:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Johnny G. Plate di Kementerian Kominfo, Selasa (10/5/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Johnny G. Plate di Kementerian Kominfo, Selasa (10/5/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Menkominfo Johnny G. Plate mengungkapkan progres terbaru perbaikan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) di wilayah perairan Maluku hingga Papua. Sebelumnya, SKKL di Indonesia timur terputus.
ADVERTISEMENT
“Beberapa waktu lalu terjadi gangguan kabel SKKL dari Maluku, Sulawesi, Merauke, sampai ke Timika. Karena ini terjadi di laut, maka untuk melakukan perbaikan jaringan dibutuhkan untuk segera me-deploy kapal,” kata Johnny saat konferensi pers di Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (10/5).
Kominfo dan PT Telkom Indonesia telah mengirim kapal Cableship DNEX Pacific Link (DPL) untuk memperbaiki jaringan bawah laut di perairan Jakarta hingga Surabaya. Proses perbaikan ini sudah rampung pada Jumat (6/5).
Namun yang mejadi masalah adalah kapal DPL yang memiliki kemampuan untuk memperbaiki kerusakan jaringan ini terbatas. Akibatnya, jaringan ini harus diperbaiki.
“Saat ini sangat terbatas jumlah kapal di Indonesia yang punya kemampuan pembangunan jaringan fiber optik di laut,” kata Jhonny.
ADVERTISEMENT
“Kita perkirakan nanti akan segera berangkat menuju ke Merauke dan menyelesaikan perbaikan jaringan kabel laut. Merauke Timika diharapkan selesai 26 Mei sebelum akhir bulan ini,” lanjutnya.
Putusnya kabel jaringan bawah laut yang terjadi saat ini mengakibatkan sebagian wilayah Timika sampai Merauke mengalami gangguan internet.
Ilustrasi Telkom. Foto: Shutter Stock
Plate menuturkan, PT Telkom menyediakan jaringan alternatif agar masyarakat yang tinggal di wilayah terdampak masih bisa mengakses internet meskipun terbatas.
“PT Telkom dan Kominfo telah menyiapkan jaringan alternatif untuk recovery dengan memanfaatkan back up link 3,25 Gigabyte,” jelas dia.
Plate belum bisa memastikan apa yang menyebabkan kabel fiber optik bawah laut itu putus. Namun ia menduga kontur geografis laut Indonesia yang tidak rata menjadi salah satu penyebabnya.
ADVERTISEMENT
“Sesuai dengan letak geografis dan topografi Indonesia, pengadaan fiber optik untuk membangunnya saja bukan hal yang gampang, pemeliharaannya pun demikian, bukan hal yang mudah dan hal yang gampang. Perlu kesigapan dan kesiapan apabila terjadi gangguan-gangguan di jaringan,” tutup dia.