Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Menkum Diminta Segera Buat UU Lindungi Hak Cipta dari Pesatnya Perkembangan AI
17 Februari 2025 13:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kekayaan intelektual atau paten terhadap sebuah karya jadi salah satu pekerjaan rumah Kementerian Hukum yang harus diselesaikan. Terlebih, saat ini perkembangan teknologi termasuk Artificial Intelligence (AI) sangat pesat.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi XIII dari Gerindra, Melati, meminta Menkum Supratman Andi Agtas untuk segera menyusun aturan khusus terkait perlindungan terhadap para pekerja seni atau kreator dari ancaman pesatnya AI.
"Penyusunan kerangka hukum yang fleksibel dan adaptif termasuk di bidang AI, elektronik, peraturan harus cukup fleksibel dengan perkembangan yang terjadi tanpa kehilangan prinsip dasar keadilan dan keamanan," kata Melati dalam rapat di Komisi XIII, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/2).
Melati mencontohkan, AI dapat menghasilkan lagu dari hasil pengumpulan lagi yang sudah ada. Ini sangat menganggu para pencipta lagu. Pada sisi ini, diperlukan peraturan yang melindungi para pencipta lagi.
"Menjaga keseimbangan antara perlindungan dan inovasi kecerdasan intelektual, hak cipta, paten, merk dagang, harus bisa memberikan perlindungan yang adil terhadap pencipta dan inovator, namun tetap mendukung inovasi lebih lanjut dan kolaborasi antar-pihak," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Misalnya sistem lisensi terbuka atau penggunaan teknologi lebih bebas dalam mendorong perkembangan lebih lanjut," tambah dia.
Hal ini disambut baik Menteri Hukum Supratman Andi Agtas. Dia setuju dengan pembentukan aturan untuk melindungi para pencipta karya.
"Saya setuju kita harus melakukan pembentukan regulasi yang harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, inovasi yang begitu cepatnya," ucap Supratman.