Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Menkumham RI Khawatir Atas Terpilihnya Donald Trump
28 Januari 2017 12:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly mengaku khawatir atas terpilihnya Donald J Trump sebagai presiden Amerika Serikat. Terlebih karena Trump terkenal buruk dalam menyikapi perbedaan dan keberagaman yang ada di dunia ini.
ADVERTISEMENT
Pada pidato sambutannya di acara peringatan acara Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 di Graha Pengayoman, Sabtu (28/1), Yasonna takut Trump akan merusak keberagaman yang sudah terwujud di dunia ini.
"Pada saat Donald Trump dengan segala keanehannya mengeksploitasi hal-hal yg dapat menistakan kebersamaan, kita semua khawatir dunia ini akan seperti apa jadinya," ujar Yasonna.
Yasonna menyampaikan bahwa perbedaan itu telah diciptakan oleh Tuhan dan harus terus dijaga dan dipelihara manusia, khususnya di negara ini.
"Tuhan menciptakan perbedaan dengan indah. Kebhinekaan berbangsa harus kita jadikan kekuatan bersama dari Sabang sampai Merauke. Dari segi etnis dan bahasa, tarian," lanjut dia lagi.
Yasona pun menuturkan, posisi dirinya sebagai menteri saat ini merupakan tanggung jawab besar untuk membenahi sistem hukum di Indonesia. Yasonna mengatakan dia memiliki tugas untuk mereformasi hukum dan mendorong konstitusi serta ideologi negara.
ADVERTISEMENT
Di penghujung pembukaannya, Yasonna ikut mengajak para hadirin untuk mempererat kebersamaan dan kebhinekaan bangsa dan negara Indonesia saat ini.
"Saya mengajak kita semua bergandengan, menyalakan api kasih dan kebersamaan, menjaga kebhinekaan bangsa yg cukup kompleks di dunia ini," tuturnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 10:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini