Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Menlu AS Kunjungi Timur Tengah Bawa Misi Trump soal Rebut Gaza & Relokasi Warga
16 Februari 2025 18:54 WIB
·
waktu baca 2 menit![Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio. Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jj3k556tv7xzss0ksp5vxcx7.jpg)
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada Minggu (16/2) untuk membahas gencatan senjata di Gaza.
ADVERTISEMENT
Kunjungan ini juga menandai awal tur diplomatiknya ke Timur Tengah, termasuk ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Rubio membawa agenda utama: menekan realisasi rencana Presiden AS Donald Trump yang ingin mengambil alih Gaza dan merelokasi lebih dari dua juta penduduknya.
Rencana itu mencakup pembangunan ulang wilayah pesisir tersebut menjadi “Riviera Timur Tengah” setelah lebih dari 15 bulan perang.
Netanyahu mendukung gagasan itu saat berkunjung ke Gedung Putih, tetapi sebagian besar pemimpin dunia menolaknya.
Rubio tiba di Israel beberapa jam setelah Hamas membebaskan tiga sandera Israel sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan 369 warga Palestina. Ini adalah pertukaran keenam dalam gencatan senjata yang masih rapuh.
Sementara itu, negosiasi tahap kedua gencatan senjata untuk mengakhiri perang secara permanen, dijadwalkan dimulai pekan depan di Doha.
ADVERTISEMENT
Namun, mengutip AFP, AS menegaskan bahwa untuk saat ini, “satu-satunya rencana adalah rencana Trump”.
Gaza di Ambang Kehancuran
Sejak gencatan senjata dimulai bulan lalu, 19 sandera Israel telah dibebaskan dengan imbalan lebih dari 1.000 tahanan Palestina.
Dari 251 orang yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober 2023. Sebanyak 70 masih berada di Gaza, termasuk 35 orang yang menurut militer Israel telah tewas.
Di sisi lain, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, serangan brutal Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 48.264 orang yang sebagian besarnya merupakan warga sipil.
Pada Minggu pagi, Hamas melaporkan serangan udara Israel menewaskan dua petugas polisi di dekat Rafah, Gaza selatan. Israel menyatakan serangan itu menargetkan “beberapa orang bersenjata”.
Di tengah meningkatnya ketegangan, Israel juga menerima kiriman bom berat dari AS. Sebelumnya, pemerintahan Biden sempat menunda pengiriman 900 kg bom MK-48 yang digunakan dalam perang Gaza.
ADVERTISEMENT
Rencana Trump untuk relokasi warga Gaza telah memicu penolakan, terutama dari negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania.
Trump bahkan mengancam kedua negara itu akan menghadapi konsekuensi jika menolak menerima pengungsi Gaza.
Mesir kini memimpin upaya mencari alternatif, termasuk pelatihan pasukan keamanan baru dan penunjukan pemimpin Palestina lokal.
Rubio mengakui ada pembicaraan dari pihak Arab, tapi menegaskan Hamas tidak boleh memiliki peran dalam masa depan Gaza.