Menlu AS Lobi 2 Jenderal Sudan untuk Segera Gencatan Senjata

18 April 2023 12:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antony Blinken, Menlu AS di Pertemuan PBB. Foto: Eduardo Munoz/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Antony Blinken, Menlu AS di Pertemuan PBB. Foto: Eduardo Munoz/REUTERS
ADVERTISEMENT
Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melobi dua jenderal Sudan untuk segera gencatan senjata. Sudan terjerembab ke dalam perang saudara sejak akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
"Bapak Menlu menggarisbawahi pentingnya segera mencapai gencatan senjata," ucap jubir Kemlu AS Vedant Patel seperti dikutip dari AFP.
Ia juga menambahkan, Blinken mengecam serangan nyasar ke konvoi diplomatik AS di Sudan. Menurutnya aksi itu merupakan tindakan ceroboh.
Kolase foto Panglima Angkatan Darat Sudan Abdel Fattah al-Burhan (kiri) dan komandan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter Sudan, Jenderal Mohamed Hamdan Daglo (Hemedti). Foto: ASHRAF SHAZLY/AFP
"Bapak Menlu turut menyampaikan kekhawatirannya atas banyaknya warga Sudan jadi korban jiwa dan luka akibat pertempuran berkelanjutan dan tanpa pandang bulu," sambung dia.
Patel menjelaskan, pembicaraan telepon Blinken dengan Panglima Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan pemimpin paramiliter Rapid Support Forces (RSF) Hamdan Daglo dilakukan terpisah pada awal pekan ini, tak lama usai perang saudara pecah.
Kepada dua jenderal itu, Blinken menekankan betapa pentingnya tanggung jawab mereka demi memastikan keselamatan warga sipil, personel diplomatik, dan pekerja kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
"Gencatan senjata akan membuat bantuan kemanusiaan untuk mereka terdampak perang dapat dikirim, ini juga akan menyatukan kembali keluarga Sudan," ucap dia.
Blinken menegaskan, untuk awal gencatan senjata selama 24 jam akan menjadi titik meredakan tensi. Dia memperingatkan, pertempuran berkelanjutan sangat membahayakan warga sipil dan pejabat setempat.
Pada Senin (17/4) ini Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan agar semua pihak bertikai di Sudan segera menghentikan aksi kekerasan.
Seruan dan lobi asing datang saat korban jiwa warga sipil terus berjatuhan di Sudan. Kini estimasi nyawa melayang sudah mencapai angka 200 lebih.