Menlu: Gedung Baru ASEAN di Jakarta Akan Seperti PBB di New York

5 Januari 2018 14:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maket gedung baru sekretariat ASEAN di Jakarta  (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Maket gedung baru sekretariat ASEAN di Jakarta (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Gedung baru Sekretariat ASEAN akan segera dibangun. Gedung tersebut yang rencananya selesai pada awal Januari 2019, akan mempunyai luas tanah 11.369 m persegi, dengan luas bangunan 4.429,95 meter persegi.
ADVERTISEMENT
Gedung yang mempunyai 16 lantai, dengan 2 basement ini rencananya akan memiliki ruangan public space yang memungkinkan masyarakat untuk berkunjung. Konsep ini hampir sama dengan gedung PBB di New York, Amerika Serikat.
"Saya sudah bicara dengan Sekjen ASEAN yang baru bahwa perlu juga ada satu ruangan untuk public space yang akan memungkinkan publik untuk juga berkunjung ke gedung asean," ucap Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di Lokasi Sekretariat Asean, Kebayoran Baru,Jakarta Pada Jumat (4/1).
Lokasi sekretariat ASEAN yang baru (Foto: Rizki Mubarok/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi sekretariat ASEAN yang baru (Foto: Rizki Mubarok/kumparan)
Tujuan diadakannya sebuah ruang untuk publik, antara lain untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk datang dan melihat sendiri sejarah dan kerja ASEAN.
"Hal ini seperti yang dilakukan Gedung PBB di New York," tambah Retno.
ADVERTISEMENT
Retno menjelaskan, pembangunan gedung baru diperlukan karena setiap tahun kerja yang dilakukan ASEAN semakin bertambah. "Oleh karena itu perlu di-support oleh keberadaan Sekretariat ASEAN yang memadai," urai Retno.
Retno Marsudi & Anies  di sekretariat ASEAN (Foto: Rizki Mubarok/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Retno Marsudi & Anies di sekretariat ASEAN (Foto: Rizki Mubarok/kumparan)
Retno berharap dengan dibangunnya gedung sekretariat yang baru dan lebih memadai, pertemuan-pertemuan antar negara ASEAN akan sering dilakukan di Jakarta.
"Harapan kita ke depan, pertemuan-pertemuan ASEAN akan lebih banyak berada di Jakarta, karena ruangan sudah mencukupi," ucap Retno.
Gedung yang menghabiskan dana APBN sebesar Rp 540 miliar ini diharapkan akan menjadi salah satu ikon Jakarta.