Menlu Israel Kecam PBB karena Tak Sambut Baik Kabar Tewasnya Pemimpin Hamas

18 Oktober 2024 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. Foto: REUTERS/Eduardo Munoz
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. Foto: REUTERS/Eduardo Munoz
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, melontarkan kritik tajam kepada Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, atas responsnya terhadap pembunuhan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.
ADVERTISEMENT
Katz menuduh Guterres memimpin agenda anti-Israel dan anti-Yahudi ekstrem karena tak menyambut baik kabar tewasnya Sinwar.
“Guterres tidak menyambut baik pemusnahan teroris Yahya Sinwar, sama seperti dia enggan menyebut Hamas sebagai organisasi teroris setelah pembantaian 7 Oktober,” tulis Katz dalam unggahannya di platform X, seperti dikutip dari Guardian.
Katz juga menegaskan, Israel akan terus memperlakukan Guterres sebagai persona non grata dan melarangnya memasuki Israel.
Sejak awal Oktober, Katz telah melarang Guterres masuk ke Israel karena dianggap tak cukup tegas dalam mengutuk serangan rudal Iran terhadap Israel.
Meski Guterres sempat mengeluarkan pernyataan yang mengutuk meningkatnya konflik di Timur Tengah. Ia menilai pernyataan tersebut tidak memadai.

Biden Desak Netanyahu Segera Capai Gencatan Senjata

Kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu diterima Presiden AS, Joe Biden di Gedung Putih, Kamis (25/7) Foto: Elizabeth Frantz/REUTERS
Presiden AS, Joe Biden, mendesak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk membuat kemajuan menuju gencatan senjata di Gaza setelah pembunuhan Yahya Sinwar.
ADVERTISEMENT
Sinwar dikenal Israel dan Barat sebagai otak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Biden menyebut Sinwar memiliki banyak “darah di tangannya”, dan memuji tindakan Israel.
Kini Biden dan sejumlah pemimpin dunia, termasuk Wakil Presiden AS Kamala Harris, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, berupaya mendorong tercapainya gencatan senjata.
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar. Foto: MAHMUD HAMS / AFP
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, juga mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Perdana Menteri Qatar untuk membahas upaya mengakhiri konflik di Timur Tengah.
Di sisi lain, Iran dan Hizbullah mengecam pembunuhan Sinwar, menyatakan bahwa hal ini hanya akan memperkuat semangat perlawanan di kawasan tersebut.
Hingga saat ini, Hamas belum memberikan komentar resmi terkait kematian pemimpin mereka.
ADVERTISEMENT