Menlu Israel Konfirmasi Tewasnya Pemimpin Hamas Yahya Sinwar

18 Oktober 2024 4:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Pemimpin baru Hamas Yahya Sinwar. Foto: Mohammed Salem / REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin baru Hamas Yahya Sinwar. Foto: Mohammed Salem / REUTERS
ADVERTISEMENT
Militer Israel mengkonfirmasi, mereka telah berhasil membunuh pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. Hal itu disampaikan Menlu Israel, Israel Katz.
ADVERTISEMENT
"Pembunuh massal, Yahya Sinwar, yang bertanggung jawab atas pembantaian dan kekejaman pada 7 Oktober lalu tewas di tangan militer Israel," kata keterangan resmi Katz, Kamis (17/10), dikutip dari reuters.
"Ini adalah kemenangan besar militer, dan pencapaian moral Israel. Kemenangan untuk seluruh dunia bebas, terhadap poros kejahatan dan Islam radikal yang dipimpin oleh Iran," ucapnya.
Kematian Sinwar merepresentasikan dorongan besar bagi militer Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, terutama setelah serangkaian pembunuhan pemimpin Hamas pada bulan-bulan belakangan.
Israel Katz. Foto: Sebastian Scheiner / POOL / AFP
Kematian ini bisa dikonfirmasi, setelah kepolisian Israel memeriksa gigi jenazah itu, dan memastikan Sinwar telah tewas.
Al-Majd, situs yang kerap dikaitkan dengan Hamas, yang biasanya mempublikasikan berita soal keamanan meminta masyarakat Palestina menanti informasi terkait Sinwar. Mereka juga minta masyarakat mendengar kabar langsung dari Hamas serta mengabaikan media Israel, yang bertujuan merusak semangat mereka.
ADVERTISEMENT
Sementara media Israel sendiri menyebut, Sinwar tewas dalam sebuah serangan rutin yang dilakukan tentara Israel. Keberadaan Sinwar dalam sebuah serangan itu, merupakan sebuah kebetulan.
Militer Israel juga menyebut, tak ada sandera yang berada di gedung yang diserang Israel.

Visual yang Dirilis Israel

Dalam foto dan video yang dirilis Israel, sosok yang diyakini Sinwar tewas dengan kain kefiyeh khas Palestina di lehernya dan senjata laras panjang AK di sampingnya. Sinwar dihabisi saat sedang berjuang melawan serangan pasukan penjajah Israel.
Sinwar tewas di dalam sebuah gedung yang menyisakan puing, membuktikan bahwa dia tak bersembunyi di terowongan bawah tanah dan tidak bersembunyi di tengah rakyat sipil, sebagaimana tudingan Israel selama ini.
ADVERTISEMENT
Serangan pada Sinwar juga diyakini bukan kebetulan, tapi memang sengaja ditargetkan kepada pejuang berusia 61 tahun itu.