Menlu Luncurkan Kartu Khusus Pelaut Indonesia di Singapura

11 Maret 2018 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno bernyanyi bersama TKI di Singapura. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno bernyanyi bersama TKI di Singapura. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi meluncurkan Kartu Pekerja Indonesia Singapura untuk Pelaut (KPIS-Pelaut). Peluncuran diadakan di KBRI Singapura, Minggu (11/3).
ADVERTISEMENT
Retno menjelaskan, KPIS-Pelaut merupakan inovasi layanan Smart Embassy dari KBRI Singapura. Dengan kartu tersebut, para pelaut Indonesia akan tercatat dalam database KBRI Singapura.
"KPIS-Pelaut ini juga di dalamnya akan berisikan informasi pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan dan karier di kepelautan," ujar Retno saat memberikan sambutan.
Sementara itu, Dubes RI untuk Singapura Ngurah Swajaya mengungkapkan setidaknya ada 30 ribu pelaut Indonesia yang bekerja di Singapura. Dengan adanya KPIS-Pelaut, ia berharap dapat membantu para pelaut mendapatkan informasi dan bantuan yang dibutuhkan.
"KPIS khusus pelaut ini terdapat barcode yang terhubung dengan aplikasi pekerja Indonesia di Singapura (I-PIS). Pengaduan bisa lewat aplikasi tadi. Di sini juga ada informasi lowongan pekerjaan apa saja di Singapura," jelas Ngurah.
KBRI Singapura luncurkan KPIS Pelaut (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
KBRI Singapura luncurkan KPIS Pelaut (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Sebelum ada KPIS-Pelaut, pada 2016 lalu KBRI Singapura telah meluncurkan KPIS untuk para TKI. Keduanya memiliki peruntukan yang sama. Hanya saja untuk KPIS ada dua pilihan, KPIS biasa dan KPIS yang bundling dengan Bank BNI.
ADVERTISEMENT
"KPIS mau yang biasa atau ada yang BNI. Nanti akan ada account dibukakan oleh BNI, jadi pas gajian langsung masuk ke BNI. Kalau yang BNI bisa ambil duit, dan nanti dengan yang aplikasi itu lebih mudah lagi, enggak perlu ke ATM," ujarnya.
Di hari ini, KBRI Singapura mengintegrasikan inovasi Smart Embassy dengan BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut merupakan langkah KBRI Singapura untuk memberikan perlindungan untuk para pekerja Indonesia.
"Mereka (TKI) berminat di JHT, mereka mau ikut sudah terintegrasi dengan aplikasi kita, selama ini belum terdaftar. Ini baru diluncurkan di KBRI Singapura," jelasnya.