Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menlu Minta Negara MIKTA Tak Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem
22 Mei 2018 10:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memimpin pertemuan kelompok MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia) di Buenos Aires, Argentina. Dalam pertemuan antar Menlu itu, ada beberapa hal yang menjadi topik bahasan, termasuk perkembangan soal Palestina.
ADVERTISEMENT
Palestina menjadi topik bahasan usai Amerika Serikat pada pertengahan Mei lalu memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Langkah itu, dinilai dapat menghambat upaya perdamaian antara Israel-Palestina.
Melihat semakin memburuknya situasi Palestina, MIKTA sebagai forum konsultasi perlu mengambil langkah konkret.
"Secara khusus mendorong anggota MIKTA untuk tidak ikut langkah Amerika Serikat membuka kedutaan besar di Yerusalem," sebut Retno di Argentina, Selasa (22/5).
Di samping Yerusalem, beberapa perkembangan dunia termasuk soal Semenanjung Korea, situasi dan hasil pemilu di Venezuela, serta situasi perekonomian global turut dibahas.
Tak cuma perkembangan dunia, RI yang memegang keketuaan MIKTA sejak awal 2018 menyampaikan undangan kepada mereka untuk menghadiri World Conference on Creative Economy (WCCE) pada November 2018 di Indonesia.
ADVERTISEMENT
MIKTA merupakan forum konsultasi lima negara yang dibentuk pada 2013 oleh Meksiko, Indonesia, Korsel, Turki, serta Australia.
MIKTA bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan bersama untuk memperkuat multilateralisme, mendukung struktur pemerintahan global yang efektif, serta memberikan dukungan terhadap stabilitas dan kesejahteraan global.