Menlu Pantau Ribuan WNI di Italia Usai Lockdown Akibat Wabah Corona

Warga menggunakan masker pernapasan di Milan. Foto: Andreas Solaro / AFP

Pemerintah Italia memberlakukan kebijakan isolasi (lockdown) usai lebih dari 9.100 orang terjangkit virus corona. Setidaknya, saat ini terdapat 2.800 WNI yang berada di Italia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan pihaknya masih terus memantau kondisi semua WNI di Italia.

"Kita terus lakukan kontak dengan KBRI. Pada saat pemerintah Italia melakukan lockdown, kita langsung komunikasi dengan Dubes kita di Italia, di Roma," kata Retno di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (10/3).

Retno menjelaskan, koordinasi ini juga berkaitan dengan update jumlah terbaru WNI di Italia, begitu juga wilayah penyebarannya.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat forum pimpinan Redaksi terkait isu aktual di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

"Biasanya pemerataannya berapa update jumlah WNI di Italia, sebarannya di mana, berkomunikasi dan sebagainya. Jadi kita sedang juga memperhatikan nanti dampak terhadap WNI di Italia seperti apa," jelasnya.

Ia memastikan pihaknya selalu memantau kondisi terbaru para WNI yang berada di negara-negara, khususnya yang memiliki angka penyebaran cukup tinggi.

Namun, saat ditanya soal kemungkinan menutup penerbangan ke Italia, Retno enggan menjawabnya.

"Jadi kita monitor dan kita ingin yakinkan bahwa kita semuanya care terhadap WNI di manapun berada," ucap dia.

Sejumlah wisatawan mengenakan masker berjalan melalui Lapangan Santo Markus yang kosong di Venesia, Italia. Foto: REUTERS/Manuel Silvestri

Usai Italia lockdown seluruh wilayahnya akibat corona, pemerintah Indonesia belum memiliki opsi untuk mengevakuasi ribuan WNI di sana.

"Sejauh ini tidak ada," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah.

Selain itu, ia menyampaikan belum menerima laporan apakah ada WNI yang terkena virus corona. Namun, ia memastikan Kedubes RI di Roma terus berkomunikasi dengan seluruh WNI.

Hingga Senin (9/3) malam waktu Italia, setidaknya terdapat 9.100 penderita virus corona dengan angka kematian mencapai 462 orang. Akibatnya, sejumlah fasilitas umum hingga sekolah ditutup hingga 3 April mendatang.